Followers

Tuesday, December 14, 2010

"Aku hanya berusaha keluar dari semua ini, kau tahu? Menghadapi semua kekacauan ini satu per satu, berharap masalah yang muncul adalah masalah terakhir, lalu aku melihat ke depan dan sadar. Sialan. Ada masalah lain lagi, ..."
Janie (GONE - LISA McMANN)



Quote diatas saya dapatkan ketika membaca bukunya tante Lisa McMann yang judulnya Gone. Buku ini tentang penangkap mimpi dan belum selesai saya baca (sungguh aneh, padahal bukunya bagus).. Dan bukan isi buku ini yang mau saya bahas, tapi tentang kata-kata yang saya temukan dihalaman 86.

Kata-kata tersebut seperti mencerminkan diri saya minggu kemarin (sebenarnya sih sampai sekarang masih). Dimana saya mencoba menyelasaikan semuanya satu per satu, dan ketika semuanya hampir selesai, ternyata ada yang harus diulang dan masih menunggu dibelakangnya.Tentang reschedule dadakan sebuah acara, tanggung jawab yang terulang, tugas-tugas kuliah, dan semua yang sepertinya menunggu dibelakang yang telah diselesaikan. Teruuss teruuus teruuss dah entah sampai kapan. Kehidupan yang sepertinya menjadi kurang tertata akibat terlalu banyak memikul tanggung jawab. Alhamdulillah satu tanggung jawab telah selesai, meskipun masih ada kelanjutannya. Dan saya harap, satu tanggung jawab yang seharusnya telah selesai dari minggu lalu juga cepat terselesaikan karena saya mulai kehilangan gairah dengan hal itu atau bahkan sudah hilang. Dan ini menjadi salah satu penyebab saya belum menyelesaikan buku ini, padahal cukup lama saya mulai membacanya, karena saya lebih memilih tidur untuk waktu yang sepertinya kurang dan tak teratur ini.

Friday, December 10, 2010

Cinta Bukan Cokelat

Ditulis oleh Saras Dewi
Terbitan Kanisius
127 halaman


Buku ini bercerita mengenai filosofi cinta. Saras Dewi, si penulis buku ini yang ternyata eh ternyata adalah seorang dosen filsafat UI menuliskan filosofi-filosofi cinta dengan bahasa yang gampang dipahami. Di buku ini diceritakan tentang bagaimana cinta itu. Cinta mulai dari kita jatuh cinta hingga cinta disaat kita patah hati. Menurut saya buku ini cukup bagus untuk dibaca. Apalagi untuk para kaum muda yang sedang GALAU akan nama cinta. ihihihihi... mungkin dengan membaca buku ini dapat sedikit terbuka pikirannya tentang cinta. Dari baca buku ini saya mendapatkan banyak sekali kata-kata yang bagus-bagus (dan sudah saya tulis di twitter saya.. mihihihihi)
  • Cinta adalah enigma, suatu teka-teki yang begitu pelik untuk dipecahkan.
  • Cinta adalah sesuatu yg kita alami tiap hari. Kedati demikian, tidaklah mudah untuk merumuskannya dengan kata-kata.
  • Cinta bukan semata-mata cinta seperti sebaris puisi, atau cinta yang kita tonton di bioskop, tetapi cinta yang penuh dengan upaya, penantian dan tantangan. Itulah hakikat cinta.
  • Sekalipun kita mempelajari semua teori cintam belum tentu kita pakar dalam praktiknya.
  • Cinta tidak bisa bertahan hanya karena kita menyukai peran seseorang. Kita harus kenal dg kepribadiannya, setelah itu kita harus menyesuaikan diri dan merasa 'nyambung' dengannya
  • Cinta itu seperti kekuatan sihir, dalam sekejap ia bisa menggelapkan akal.
  • Perlu ada determinasi dan kebulatan tekad untuk melepaskan cinta. (ini kayaknya buat orang-orang yang susah banget buat ngelupain masa lalu.. ihiiihihi)
  • Saat jatuh cinta, penderitaan adalah bagian dari pembuktian kita tentang ketulusan cinta.
  • Love is about learning to be compatible
  • Cinta butuh waktu untuk bermetamorfosa menjadi sesuatu yg indah, cinta itu perjuangan, cinta itu kesabaran

Wednesday, December 8, 2010

The Last Station

Sutradara : Michael Hoffman
Pemain : Christopher Plummer, Helen Mirren, James McAvoy, Paul Giamatti
Tahun 2009

Film ini menceritakan tentang kehidupan seorang penulis tua bernama Leo Tolstoy (Christopher Plummer). Disini ceritanya si Tolstoy udah mau menemui mencapai akhir hayatnya. Nah, Karena udah mau mencapai ajalnya ini, si Tolstoy berencana mewariskan hartanya yang berlimpah ruah kepada rakyat, akan tetapi keinginan Tolstoy untuk mendonasikan hartanya ini semacam di tentang sama sang istri, Sofia Tolstaya (Helen Mirren). Alasan Sofia adalah dia memiliki hak atas harta tersebut dan menurutnya harta tersebut seharusnya untuk menghidupi anak-anak mereka.
Nah, keinginan
Tolstoy untuk mendonasikan hartanya ini disetujui dan didukung oleh seorang pengikutnya bernama Chertkov (Paul Giamatti). Dan dukungan Chertkov ini menjadikan dirinya menjadi musuh terbesar bagi Sofia. Karena menurut Sofia, Chertkov mencoba mengambil haknya dan hak anak-anaknya. Sofia pun mencari cara agar bisa menggagalkan rencana penyerahan warisan tersebut. Dan kebetulan sekali, Tolstoy memiliki seorang asisten baru yang bernama Valentin (James McAvoy) yang bisa dikatakan masih polos dan lugu untuk mengetahui pelik masalah yang terjadi Sofia pun mencoba mendekati si Valentin agar mendukungnya untuk menentang hal tersebut. Akan tetapi, usaha Sofia tidak berhasil, karena Tolstoy tetapi mewariskan kekayaannya untuk rakyat.
Pertengkaran-pertengkaran pun terus terjadi di kediaman
Tolstoy dan Sofia mengenai harta warisan tersebut. Hingga pada akhirnya, satu klompotan Tolstoy merencanakan untuk membawa Tolstoy meninggalkan kediamanannya, tentu saja juga meninggalkan si Sofia. Dalam perjalanan tersebut, kesehatan Tolstoy mulai memburuk. Valentin yang ikut bersamanya mencoba mengirim telegram kepada Sofia untuk memberitahu keadaan Tolstoy yang jatuh sakit. Akan tetapi, kedatangan Sofia dihalangi oleh kelompok Tolstoy yang mengkhawatirkan Sofia akan menimbulkan sebuah perkara lagi kalau bertemu dengan Tolstoy. Akan tetapi, diakhir ajalnya, Tolstoy terus memanggil-manggil Sofia dan pada akhirnya Sofia pun diizinkan untuk bertemu dengan Tolstoy. Setelah pertemuan tersebut, Tolstoy pun meninggal dunia.

Jika dilihat dari film ini, umm apa ya.. saya coba ulas satu-satu deh ya, (ihihi padahal cuma dua hal yang mau saya bahas ;p). Menggenai keinginan Sofia yang mempertahankan warisan suaminya. Saya rasa itu adalah hal yang wajar ya, bukan berarti Sofia orang yang matre dan gila harta, toh yang dia pikirkan dalam mempertahankan hartanya adalah anak-anaknya. Sofia memikirkan apakah nanti anak-anaknya akan mati kelaparan jika semua harta yang dimiliki suaminya harus diserahkan semua kepada rakyat, tanpa sepersen pun untuk dia dan anak-anakny. Kedua, satu hal yang saya lihat dari film ini adalah soal cinta. Cinta antara
Tolstoy dan Sofia yang begitu kuat meskipun mereka terus bertengkar. Meskipun Sofia selalu menentang pemikiran-pemikiran Tolstoy yang pada unjungnya suka terjadi pertengkaran, pada akhirnya Sofia mampu menenangkan lagi hubungan mereka. Seperti misalnya ketika mereka sedang makan di halaman bersama keluarga dan asisten-asisten Tolstoy, sebuah pertengkaran kecil mulai terjadi, dan kemudian Sofia mendapatkan hati si Tolstoy lagi dengan memutar music Mozart. Lalu setelah terjadi pertengkaran besar antara Tolstoy dan Sofia yang kemudian pada akhirnya Sofia semacam mempermainkan sebuah permainana "panggilan cinta" dan kemudian semua menjadi baik-baik saja. Dan yang terakhir ketika Tolstoy mulai mendekati ajalnya. Meskipun telah datang capek-capek dan dilarang menemui Tolstoy, Sofia tidak langsung balik untuk meninggalkan Tolstoy yang sedang terbaring lemas. Meskipun orang-orang yang melindungi Tolstoy mengatakan bahwa Tolstoy sendiri yang berkata tidak ingin bertemu degan Sofia, SOfia yakin kalo Tolstoy membutuhkannya. Dan mungkin ini yang disebut dengan "LAST STATION". Karena ketika sakit, Tolstoy telah berada di pemberhentian yang terakhir dan ajal pun menjeputnya disini. Ditambah lagi Tolstoy baru mau meninggal ketika sudah bertemu dengan istrinya, Sofia. Pada intinya, yang saya lihat dari film ini adalah mereka ini saling mencintai meskipun banyak pertikaian apapun yang hilirmudik diantara mereka, hal tersebut tetap tidak membuat cinta mereka luntur. ahhh semoga saya mendapat kisah cinta seperti itu.. hahhahah XD

Greyfriar's Bobby

Penulis : Eleanor Atkinson
Sekitar 277 halaman
diterbitkan oleh Gramedia
tahun 2010

Buku ini berdasarkan kisah nyata. Bercerita tentang Bobby, seekor anjing jenis Terrier yang sangat setia dengan majikannya si Auld Jock. Kesetiaan Si Bobby ini pun terus berlanjut hingga si majikan meninggal dunia. Kesetiaan Bobby ini ditandai dengan kemauannya dia untuk tetap bersama Auld Jock, meskipun Auld JOck sudah meninggal. Hampir setiap malam, Bobby selalu berusaha agar dapat masuk ke dalam halaman kuburan hanya untuk dapat tidur diatas gundukan tanah sang majikan. Sayangnya, si penjaga kuburan merupakan orang yang sangat keras dan selalu mengusir Bobby ketika mengetahui Bobby berhasil masuk ke pekarangan kuburan. Akan tetapi, Bobby merupakan ajing yang cerdas. Demi agar dapat bisa (kosakata yang boros ;p) terus berada disamping Auld Jock, Bobby melakukan berbagai cara agar dapat meluluhkan hati si penjaga kuburan. Kegigihan dan kesetiaan Bobby ini pada akhirnya menjadikan si Bobby menjadi Anjing yang terkenal di daerah tersebut.

Menurut saya, buku ini lumayanlah untuk dibaca. Kalo di skala dari 1-7, yaa mungkin buku ini dapat angka 5,384 lah. hehhe.. Buku ini bagus sih, pengambaran tokoh dan juga setting dalam ceritanya dideskripsikan secara jelas. Akan tetapi entah mengapa saya sedikit gampang mengantuk ya membacanya. Kalau gak salah saya dapat menghabiskan waktu hampir seminggu buat baca novel ini, waktu yang lama saya rasa. Akan tetapi, meskipun saya rada sedikit bosan waktu membacanya, bukan berarti buku ini gak memiliki pesan. Pasti ada dong ya pesannya. Pesan pertama, seekor binatang saja memiliki kesetian yang besar terhadap orang yang dianggap sebagai majikannya. Nah, bagaimana dengan kita? Terkadang kesetiaan sering dipertanyakan ya kan? Yang kedua, Bobby yang hanya seekor anjing aja mampu mengerti tentang kebaikan-kebaikan yang telah diberikan Auld Jock dan kemudian membalas kebaikannya dengan kesetiaannya tadi itu. Lalu bagaimana dengan kita sebagai manusia dan bukan anjing? Apa kita sering membalas kebaikan orang yang telah diberikan orang lain kepada kita? Atau hanya Cuma berkata, “ahh kamu baik sekali,” begitu ? Atau justru tidak membalas dengan tindakan maupun kata? Pesan ketiga, saya merasakan itu dengan peliharaan saya, si Jasper. Bukan seekor anjing sih, hanya seekor kucing biasa. tapi dia bisa ngerti kalo saya lagi kenapa-kenapa dan sedang bete. Emang gak sesetia si Bobby, apalagi kalo lagi musim kawin pasti dia jadi gak suka dirumah, ehehe. Tapi setidaknya dia mampu menyelami perasaan saya dan bersedia diam (meskipun hanya tidur) buat nemenin saya. Intinya, rasa kasih sayang yang kita berikan meskipun itu kepada binatang sekali pun, mereka dapat merasakannya dan mereka selalu punya cara untuk membalasnya. Makanya jangan benci binatang ya :) hehhhe