Followers

Friday, February 25, 2011

Pillow Talk

Penulis : Christian Simamora
Penerbit : Gagas Media
459 Halaman

“Kami bersahabat sejak kecil. Tepatnya, kalau ada kata lain untuk menggambarkan sesuatu yang melampaui ‘sahabat’, makan kata itulah kami. Berbagi cerita, berbagi rahasia. Bahkan, tanpa disadarai, kami pun membagi cinta. Tapi, apakah kau tahu, rasanya saling mencintai namun bertahan untuk tidak saling memiliki? Pecayalah, ini lebih buruk dari sekedar patah hati. Ini bukan kisah cinta yang ingin kau alami.”

Buku ini bercerita mengenai sepasang sahabat, cewek-cowok, bernama Emi dan Jo. Mereka sudah bersahabat dari kecil dan sudah berasa seperti kakak-adik, di pandangan orang-orang. Tapi pada kenyataan mereka sama-sama memendam perasaan antara satu dengan yang lainnya. Hanya saja mereka sama-sama tidak mau mengungkapkannya karena ada sebuah komitmen diantara mereka untuk tidak pacaran dengan sahabatnya sendiri. Sebenernya keputusan untuk tidak berpacaran dengan sahabat sendiri ini datangnya hanya dari Emi, yang sempat merasakan bobroknya pacaran dengan sahabatnya waktu SMA --yang juga sahabat Jo-- yang berakhir gak baik-baik dan gak bisa kembali kesemulanya (bersahabat lagi). Akhirnya, mau gak mau Jo dengan berat hati untuk menerima keputusan Emi.
Emi ini merupakan seorang entrepreneur. Dia membuka sebuah butik online bersama sahabat kuliahnya  bernama Ajeng. Sedangkan untuk urusan percintaan, Emi cenderung bukan orang yang bisa bertahan dalam satu pasangan. Soalnya Emi bukan orang yang menyukai pacaran monogami. Tapi, dia sempat berkomitmen dengan Dimas, seorang pria 'thirtysomething' untuk bermonogami. Bahkan Emi dan Dimas nyaris saja sampai ke titik akhir mereka, yaitu pernikahan. Sayangnya, diujung-ujung Emi mau diperkenalkan ke Mama Dimas, Dimas mengakui Emi adalah 'teman'nya. Karena ternyata Dimas sudah di jodohkan sama cewek lain oleh mamanya. Jadi gagal deh Dimas sebagai Emi's-husban-to-be.
Sedangkan si Jo merupakan salah satu staf pemasaran disebuah perusahaan besar. Kalau untuk masalah percintaan, Jo ini tipe yang biasa aja deh, yaa pacaran cuma sama satu orang doang. Tapi semua selalu kandas diakhirnya. karena apa? karena hubungan jo dan Emi yang sangat dekat. Salah satunya seperti hubungan Jo dan Trina yang berakhir karena Trina merasa di duakan dengan adanya Emi. Terlebih lagi ketika Trina menanyakan siapa yang bakal di pilih oleh Jo, Trina ataukah Emi, yang ternyata Emilah yang dipilih Jo. Sebenernya sih hubungan-hubungan Emi dan Jo dengan mantan-mantannya ini kebanyakan putus karena mereka tidak suka dengan kedekatan Jo dan Emi. Seperti yang dikata Ajeng dalam buku ini, "kalo pacaran sama Jo berarti lo pacaran juga sama Emi"
Suatu saat Jo mendapatkan hadiah dari kantornya untuk berlibur ke Bali dan di ijinkan untuk mengajak satu orang. Sudah pasti Emi yang diajak. Singkat cerita, akhirnya Emi dan Jo saling mengungkapkan perasaan mereka dan sempat having sex di Bali. Namun, karena Emi masih berkomitmen untuk tidak memiliki hubungan dengan pacarnya sendiri, Emi bilang sama Jo, "what happen in Bali, Stay in Bali." Meskipun berat untuk menerimanya, karena sebenenya Jo menginginkan lebih, Jo menerimanya hanya karena takut kehilangan Emi. Lalu apa yang terjadi selanjutnya setelah mereka sampai di Jakarta? Benerkah apa yang sudah terjadi di bali bisa begitu saja dilupakan dengan sedemikian mudah? terlebih lagi mereka ternyata saling suka? Makanya baca dong bukunya. :D

Buku ini BAGUS dan ringan untuk dibaca menurut saya, karena penulisnya menuangkan ceritanya dalam kata yang gak susah dicerna. Gak terlalu sastra dan bener-bener mengalir seperti percakapan. Alurnya juga bagus, meskipun konfil yang diangkat seprtinya sudah banyak dibuku-buku atau FTV-FTV gitu, tentang gak boleh pacaran dalam persahabatan, tapi dibuku ini ceritanya gak jadi ngebosenin. Jadi, bacalah.. :D

Thursday, February 24, 2011

The Corrs - At Your Side



When the daylight's gone, you're on your own
And you need a friend, just to be around
I will comfort you, I will take your hand
And I'll pull you through, I will understand
And you know that...
I'll be at your side
There's no need to worry
Together, we'll survive
Through the haste  hurry
I'll be at your side, if you feel like you're alone
And you've nowhere to turn
I'll be at your side

If life's standing still, and your soul's confused
And you cannot find what road to choose
If you make mistakes (make mistakes)
You can't let me down (let me down)
I will still believe (still believe)
I will turn around
And you know that

I'll be at your side
There's no need to worry
Together we'll survive
Through the haste  hurry
I'll be at your side
If you feel like you're alone
And you've nowhere to turn
I'll be at your side

I'll be at your side
I'll be at your side
You know that

I'll be at your side
There's no need to worry
Together we'll survive
Through the haste  hurry
I'll be at your side, if you feel like you're alone
You've got somewhere to go
'Coz I'm right there

I'll be at your side
I'll be right there for you
(Together we'll survive)
Through the haste hurry
I'll be at your side, if you feel like you're alone
You've got somewhere to go
'Coz I'm at your side
Yeeeah, I'll be right there for you
I'll be right there for you yeah
I'm right at your side

Saturday, February 19, 2011

FIKSI

Director : Mouly Surya
Produser : Prama Wirasmo, Tia Hasibuan, Sapto Soetarjo
Screenplay : Joko Anwar
Stars : Ladya Cheryl, Donny Alamsya, Kinaryosih
Music : Zeke Khaseli
Duration 110 minutes
Cinesurya Productions

"Semua kejadian selalu ada tujuannya"

Film ini berceritakan tentang seorang gadis berusia 20 tahun bernama Alisha. Alisha ini merupakan anak orang kaya, akan tetapi dia merasakan tekanan. Karena Alisha hanya dibolehkan untuk dirumah saja dan ditemani oleh Bu Tuti, pengasuhnya. Selain itu kalo si Alisha mau pergi-pergi dia harus dianter terus sama Pak Bambang, supirnya. Ditambah lagi Alisha memiliki pengalaman buruk ketika dia masih kecil yang melihat ibunya menembakkan kepala dengan pistol tepat di depan matanya. Karena takut mati bosan, si Alisha menghabiskan waktunya dengan bermain cello. 
Suatu saat datanglah seorang pemuda yang bekerja untuk membersihkan kolam renangnya bernama Bari. Dan waktu ngeliat Bari, Alisha memiliki ketertarikan terhadap pria ini. Alisha pun sampai mencari tempat tinggal Bari, ketika Bari sudah berhenti kerja dari tempatnya. Alisha mendapati Bari tinggal disebuah rumah susun bersama pacarnya. Dan berhubung kamar sebelah tempat Bari tinggal kosong, Alisha memiliki niatan untuk pindah ketempat tersebut dengan menipu si Bapak Bambang yang terus mengawasinya. 
Dan disinilah semua kisah mulai dimulai, berawal dari tinggal sebelah kamar Bari. Dirumah susun ini, ALisha tidak sebagai Alisha, ia mengenalkan dirinya sebagai Mia. Alisha selalu mencari cara untuk bisa ketemu dan berbicara dengan Bari dan akhirnya mereka menjadi tetangga yang sangat baik, awalnya. Alisha juga selalu menguping apa yang terjadi di kamar sebelahnya. Suatu saat, Bari menceritakan mengenai buku yang dia tulis. Bari menceritakan bahwa cerita yang dibikin terinspirasi dari rumah susun yang dia tempati. DImana rumah susun tersebut memiliki ciri khasnya masing-masing di setiap lantainya. Kemudian, Bari juga mengajak jalan-jalan Alisha untuk mengelilingi rumah susun tersebut, sambil menceritakan isi dari buku yang dia tulis. Ada tiga kisah yang diceritakan si Bari, pertama si Bapak yang tidak mau masuk kedalam kamar rumah susunnya karena rumahnya dulu di hancurkan untuk dijadikan rumah susun tersebut. Kedua, Bu Dira yang tinggal bersama kucing-kucingnya dan tidak pernah keluar kamar kecuali hanya untuk membuang sampah. Yang Ketiga, tentang hubungan gay bapak-anak, Dani dan Rudi. Bari memberitau Alisha bahwa buku ini belum selesai karena dia bingung untuk menentukan ending. Dari sini Alisha berusaha membantu Bari untuk menemukan ending untuk ceritanya. Lalu, silahkan nonton sendiri.... XD

OKE, katakanlah saya telat menonton film ini karena baru sempat nonton ini padahal ini film dalam negri sendiri. ihihi.. Sebenernya tadinya saya juga gak berencana merental film ini ketika pergi ke movie box, tapi waktu saya bingung cari-cari mau nonton film apa karena yang mau saya pinjem pada keluar semua, akhirnya saya nyari-nyari di komputer. Dan waktu liat trailer-nya film ini saya tertarik dan baru tahu kalo Indonesia punya film ini. Katakanlah lagi saya gak update soal ini karena baru tahu adanya film ini. Tapi film ini ternyata memang bagus. 
Ketika menonton film ini, kita seperti dibawa penasaran oleh alur yang akan dibentuk sutradaranya. Dimana sosok Alisha yang kecil, mungil dan berwajah cantik ternyata mampu melebur kisah fiksi Bari masuk kedalam Realita. DItambah lagi, penokohan dalam film ini bisa dibilang bagus.Ladya Cheryl mampu memperankan Alisha dengan baik, menjadi sosok yang memasang kesan anggun, cantik, baik namun ternyata dibalik itu bisa menjadi seorang psikopat. Selain itu ada beberapa shot yang saya suka dari film ini, meskipun bisa dibilang film ini banyak mengambil shot dari atas, tapi ada beberapa shot yang menurut saya sangat waw, salah satunya ketika Alisha membaca lembaran naskah Bari. Yaa.. meskipun ada beberapa adegan yang saya rasa terlalu lama untuk dinikmati, seperti misalnya ketika Alisha memainkan Cellonya. Adegan tersebut terlalu lama meskipun pengambilan shotnya berpindah-pindah. Tapi, ovelall dari film ini BAGUS. Ide cerita dan alurnya OKE. Oiya, film ini ternyata juga meraih berbagai piala FFI 2008, Film cerita utuh terbaik, penyutradaraan terbaik, skenario terbaik, tata musik terbaik dan juga mendapatkan penghargaan sebagai sutradara terbaik di JiFFEST 2008. Gak salah film ini banyak menang, karena memang SIP. Yukk ditonton ;)

Friday, February 18, 2011

Writer vs Editor

Penulis : Ria N. Badaria
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
312 Halaman
Penulis Muda Berbajat Terbaik Khatulistiea Literary Award 2008-2009

"Hidup memang tidak selalu berjalan sesuai rencana atau kehendak manusia. Akan selalu ada kejutan di setiap sesinya, tergantung dari mana kita sebagai pelaku hidup ini melihatnya. Maka di sinilah manusia, pelakon hidup yang harus siap menghadapai kehidupan yang penuh misteri , dengan atau tanpa rencana."


Novel ini menceritakan tentang kehidupan Nuna dan Rangga. Nuna yang merupakan seorang pegawai swalayan yang ingin menjadi penulis.  Akan tetapi keinginan Nuna untuk menjadi seorang penulis dapat terwujud setelah novelnya dikatakan layak terbit oleh seorang Editor yang meramalkan novel ini akan menjadi Best Seller kalo dicetak. Sedangkan Rangga merupakan salah seorang Editor di sebuah perusahaan penerbitan ternama yang sebenernya menginginkan untuk menjadi seorang Jurnalis TV. Hanya saja keberuntungan berkata lain, dia justru banyak ditolak ketika ingin melamar diberbagai stasiun TV. Dan akhirnya Rangga menjadi seorang Editor yang cukup cihuy di penerbitan tersebut dan kini menangani novel Nuna.

Hubungan kerja antara Nuna dan Rangga ini awalnya tidak baik. Dimana Nuna dan Rangga harus bekerja sama dengan baik dalam pembuatan novel tersebut. Sayangnya, Nuna selalu susah dihubungi karena Nuna tidak punya HP sehingga Rangga harus menghubungi Nuna melalui temen Nuna. Rangga ngerasa dongkol abis nangani Nuna yang notabenenya seorang penulis awal yang novelnya baru pertama kali akan naik cetak, akhirnya ngerjain Nuna waktu mereka berhasil menemukan waktu yang pas untuk mendiskusikan bukunya. Waktu itu Rangga minta ketemuan di sebuah resto Jepang dan menyuruh Nuna yang membayarnya. Nuna yang waktu itu perkerjaannya cuma seorang pegawai swalayan merasa dikerjain abis-abisan dan diplorotin duitnya sama editornya. Dari situ Nuna ngerasa kalo Rangga ini adalah seorang yang brengsek dan gak tau diri. Begitu juga dengan si Rangga yang menganggap Nuna sebagai orang yang gak propesional dalam bekerja dan semaunya sendiri. 

Suatu ketika ada pergantian kepala divisi editor fiksi tempat Rangga bekerja. Ketua divisinya bernama Arfat. Pada awal menjabat sebagai ketua divisi, Arfat mengebu-gebu sekali untuk bertemu dengan Nuna dan menyuruh si Rangga untuk mempertemukannya dengan Nuna. Usut punya usut, ternyata si Arfat ini adalah kenalan Nuna yang pernah tinggal bersama. bla bla bla bla bla sampailah mereka pada cinta segitiga. Si Arfat yang pulang dari Australia untuk pindah kerja di Indonesia ternyata punya misi untuk mendekati si Arfat dan si Rangga yang terus kerja bareng sama Nuna akhirnya suka sama Nuna. Namun, karena pada awalnya Nuna sudah menyukai Arfat dari waktu mereka tinggal bersama dirumah Tantennya, Nuna akhirnya menikah sama Arfat. Meskipun pada akhir cerita di Novel ini si Nuna justru malah jadi sama Rangga. Mau tau kenapa? Baca aja. Kalo ditulis semua ntar jadinya saya nulis novel buka ngereview buku.. ihihihi..

Menurut saya Novel ini, emmm.... terlalu gampang ditebak alurnya. Waktu saya baca buku ini, dipikiran saya selalu bilang.. "pasti abis ini, gini deh ceritanya." dan waktu saya baca ternyata bener seperti apa yang saya duga. "terus abis ini, pasti jadian deh ini berdua," dan ternyata bener lagi. Sehingga saya bisa ngebaca buku ini cepet karena saya pernasaran sama tebakan saya tentang buku ini. Dan menurut saya, ceritanya umum banget. Kerja bareng dan cinlok. ya, seperti itulah. Tapi untuk mengisi waktu luang, boleh loh buku ini baca. :)

Wednesday, February 16, 2011

Chrysan

Penulis : Hapie Joseph Aloysia
Penerbit : Shira Media
202 Halaman
Novel Dewasa




"Menjadi pelacur itu sudah berat, apalagi menjadi pelacur dengan label lesbian yang melekat. Jadi semakin berat"




Buku ini menceritakan tentang kehidupan seorang wanita bernama Chantal yang dari dia lahir merasakan tidak pernah bisa melarikan diri dari takdir. Dimulai dengan dirinya yang dibuang kesebuah keluarga oleh neneknya sendiri. Sayangnya, nenek yang membuangnya salah memilih tempat untuk membuang si anak yang ternyata mereka membuangnya pada sebuah keluarga yang istrinya bekerja sebagai Germo. Disinilah kehidupan Chantal dimulai. Dimana dia kehilangan keperawanan karena desakan 'ibu'nya sendiri. Dimana sejak umur 8 tahun dia sudah harus 'membantu' ibunya bekerja. Dimana dari sini dia menafkahi hidupnya.

Suatu saat Chantal memilih untuk meninggalkan rumah dan ngekos, disinilah dia bertemu dengan Dev. Awalnya hubungan Chantal dan Dev tidak baik. Tapi lama kelamaan Chantal penasaran sama sikap Dev. Dari sinilah Chan mengetahui bahwa Dev adalah seorang lesbian dan akhirnya mereka menjadi sepasang kekasih. Yang kemudian lambat laun mampu membuat Chan keluar dari dunia prostitusi.


Novel ini, waaawww, sedikit vulgar, eh gak, lumayan ding, cukup vulgarlah. Ya, namanya juga novel dewasa. Novel ini lebih menekankan pada kehidupan Chantal yang sebenernya bukan jalan yang dia inginkan. Dimana menurut Chan sendiri, hidup itu beralaskan perut dan sex, maka jadilah dia begini. Terlebih lagi ketika keperawanannya sendiri hilang akibat ibu angkatnya sendiri. Sebenernya mau saya ulas lebih lagi, tapi takut terlalu vulgar ngebahasnya dan takut anak dibawah tiga tahun ikut baca ini. hahhah jadi lebih baik, yang pengen tahu cerita di novel ini, langsung baca aja.. Sekali lagi, ini NOVEL DEWASA. jadi yang belum merasa dewasa jangan baca ya :D

Saturday, February 5, 2011

EARTHLINGS

Directed by Shaun Monson
Narrated by Joaquin Phoenix
Music by Moby
Distributed by Nation Earth
Release : 2005
Running time : 95 minutes



Nature. Animals. and Humhankind. 
we are all earthlings. Make the connection




Barusan saja saya menonton film ini, tadi siang tepatnya. Film dokumenter yang menceritakan bagaimana hewan 'diperlakukan'. Film ini dibuat sepertinya untuk mengajak orang-orang menjadi vegetarian. Ya, emang kayaknya begitu sih. ehehe.
Pada film ini, seperti saya bilang, menceritakan mengenai bagaimana hewan "diperlakukan" oleh manusia. Bagaimana manusia yang mengklaim dirinya sendiri sebagi spesies tertinggi dibumi yang memiliki martabat yang tinggi, kesempurnaan, kerendahan hati, perasaan dapat memperlakukan satwa-satwa yang sebenernya menjadi makhluk pendamping juga dalam kehidupan kita sebagai manusia. Film ini sendiri lebih memperlihatkan bagaimana kita, manusia, memperlakukan mereka dengan kejam dan bagaimana mereka merasakan sakit dari apa yang telah manusia lakukan kepada mereka. Perlakuakan-perlakuan tersebut dibagi menjadi lima bagian, yaitu hewan sebagai binatang peliharaan, makanan, baju, hiburan dan untuk penelitian.

1. Peliharaan
kamu tau berapa beruntungnya hewan-hewan yang akhirnya jatuh ketanganmu jika kamu merawatnya dengan penuh kasih sayang? Dan kamu tau ada berapa binatang yang berharap untuk segera di adopsi?
Di film ini, bukan memperlihatkan bagaimana perlakuan kita terhadap binatang yang kita perlihara tapi lebih dimana ketika binatang itu belum sampai di tangan kita. Apa kamu tahu kalau kebanyakan hewan-hewan yang kita pelihara ini berasal dari peternakan hewan-hewan yang belum tentu memenuhi standar. Dalam film ini diperlihatkan bagaimana hewan-hewan tersebut dikembangbiakkan dan kemudian ditumpuk dalam kandang-kandang sempit. Memang bisa dibilang banyak orang yang membutuhkan hewan peliharaan untuk menemani hari-harinya, sehingga bisnis ternak hewan peliharaan ini seperti lahan yang bagus. Mungkin di Indonesia, kalau kita lihat di tipi-tipi, gak se-mengenaskan seperti yang saya lihat di film ini *syukurlah*. tapi tahukah kalian kalau terkadang banyak orang yang menjalankan bisnis ini hanya menjadikan hewan betina sebagai mesin penghasil uang yang hanya disuruh kawin, hamil dan melahirkan? 
Disamping itu, pada film ini, diceritakan juga bagaimana hewan-hewan liar yang selanjutnya diambil oleh para penangkap-penangkap anjing (kayak di tipi-tipi itu). Mungkin bagi sebagian anjing atau kucing yang tertangkap akan merasa beruntung jika dari penampungan ada yang mau mengadopsi mereka. tapi jika tidak? penumpukan pada penampungan tersebut justru malah membuat para hewan tersebut dibunuh secara paksa dengan berbagai cara. Ada yang dimasukkan kedalam kotak gas atau disuntik mati, bahkan ada yang mati dengan sendirinya.

2. Makanan
Ada yang perlu ditanyakan tentang ini? Pasti kita udah tahu kan, kalo hampir kali kita makan, setiap suapan nasi yang masuk kedalam mulut kita bercampur dengan lauk-lauk daging yang kita masak atau kita beli diwarung. Di film ini diperlihatkan bagaimana proses hewan-hewan tersebut menjadi seonggok daging yang akhirnya siap untuk kita olah dan di telan dan akhirnya menyatu dalam daging kita. Disini juga diperlihatkan bagaimana cara manusia memperlakukan hewan dengan 'sangat luar biasa'. Bagaimana mereka diternak terus dan terus agar mendapatkan keuntungan bagi si peternak yang kemudian akan dibunuh satu persatu dan di jual kepada para penjual daging. 
Sadisnya, cara mereka dalam melakukan hal ini begitu kejam. Bayangkan saja dari mulai peternakannya saja, hewan-hewan ini ditempatkan pada kotak sempit yang bahkan gak member ruang gerak bagi hewan-hewan tersebut. Gak jarang juga banyak hewan yang pada akhirnya menjadi lumpuh dan luka-luka akibat terinjak-injak di dalam kandang, bahkan ada yang sampai mati. Ditambah lagi ketika, kita, para manusia mulai mengantarkan mereka pada ajal mereka masing-masing dengan cara yang ‘sungguh sangat luar biasa’. Pada film ini diperlihatkan beberapa cara manusia ketika ‘membuat daging hidup menjadi daging siap edar’ ada yang dengan menyembelihnya, ada yang dengan di tembak satu persatu sampai mati, ada yang dibacok entah itu kena atau tidak sehingga harus dibacok berkali-kali sampe mati, ada yang di injek-injek kepalanya sampe mati, ada yang hidup-hidup di cabutin bulunya, ada yang melalui alat (entah alat apa itu, digiling-giling gitu pokoknya), ada yang disetrum, dan lain-lain.
Disamping itu ada juga cerita mengenai nasib susu perah. Tidak seperti disini, Indonesia, dimana saya melihat ada beberapa peternak sapi perah yang menjaga sapi-sapi mereka dengan baik, mereka memandikannya, memberi makanan, memberi nutrisi pada hewan-hewannya. Di film ini, kehidupan sapi perah sangat kasian. Mereka tidak hentinya diperah. Menggunakan alat yang akan terus menyedot susunya untuk kita konsumsi. Yang pada akhirnya tak jarang membuat sapi-sapi itu ambruk karena kelelahan, bahkan mati ketika baru berproduksi 4 tahun padahal mereka bisa berproduksi hampir 20tahun. 
Kembali lagi kemasalah penyembelihan ya, mungkin ada yang bilang tentang "Prosedur Halal". Iya memang, dalam hal ini saya juga tahu. Dalam agama saya, saya juga diajarkan mengenai bagaimana menyembelih hewan agar daging tersebut tetap halal untuk dikonsumsi. Tapi yang jadi masalah bagi saya adalah prosesnya. Saya bukan bermaksud ingin mengkritik agama dengan ketentuannya, tapi bagaimana perasaan kesakitan hewan-hewan tesebut ketuka proses penyembelihan tersebut berlangsung, mungkin itu yang dimaksud dengan ‘gunakan pisau yang tajam agar tidak terlalu lama sakitnya’, supaya hewan yang disembelih pisau tersebut langsung menembus syarafnya hingga tak terlalu lama menahan sakit. Di dalam ajaran agama saya juga dianjurkan untuk menyembelih hewan setiap tahunnya dan saya maklumi itu karena saya tak punya hak untuk menentang ajaran agama saya, karena saya percaya agama saya. :) hanya saja saya gak tegaan :(

3. Pakaian
Wool? Kulit? Sesuatu yang menutupi diri kita kini tak jarang berasal dari makhluk hidup lain. Di film ini perlihatkan gimana sapi india yang banyak digunakan kulitnya untuk pakaian diperlakukan. Mereka, para pengembala sapi ini, semacam membuat sapi-sapi ini kelelahan tanpa makan dan minuman. Keadaan sapi-sapi ini kasian sekali. Gak jarang sapi-sapi tersebut pada akhirnya lumpuh gak bisa berdiri karena kelelahan. Kemudian, setelah mereka mencapai kelelahan yang sangat lelah, buntut mereka akan dipatahkan. Entah untuk apa. 

4. Hiburan
Untuk bagian ini lebih mengarah kepada hewan-hewan sirkus dan yang berada di kebun binatang. Gimana hewan-hewan tersebut dilatih. Mungkin ketika di sudah memasukki lapangan sirkus hewan-hewan tersebut terlihat begitu pintar dan pelatihnya terlihat sangat keren sekali. Tapi tahu kah kalian kalau selama pelatihan tak jarang mereka mendapat perlakuan yang kejam. Di film ini dinyatakan bahwa kalau para hewan-hewan ini cenderung mengikuti apa kata pelatihnya hanya karena mereka terlalu takut untuk dihukum. 

5. Penelitian
Pada film ini diperlihatkan bagaimana para ilmuan-ilmuan menjadikan binatang-binatang tersebut sebagai uji coba akan hasil penelitian mereka. Bagaimana ada seekor monyet yang badannya dipatah-patahkan sebagai simulasi kecelakaan. Ada kucing yang diberi suntikkan obat untuk mengetahui hasil kerja obat tersebut. Dimana pada akhirnya hewan-hewan tersbut mengalami gangguan psikologis dan cacat fisik. 


Buat yang mau nonton trailernya dan merasakan bagaimana perasaan si satwa-satwa tersebut



atau buat kalian yang mau nonton secara keseluruhan dan merasakan betapa sakitnya mereka di siksa.




Well, cukup bercucur air mata saat menonton film ini. Sedih. Gak tega. Apalagi saat melihat pembantaian akan hewan-hewan tersebut. Dan saya berfikir untuk menjadi seorang vegetarian. Memang tidak mudah sepertinya harus meninggalkan kelezatan daging-daging tersebut, tapi jika dibayangkan mengenai nasib para hewan tersebut yaa demikianlah. Berapa banyak darah yang akan ditumpahkan jika setiap hari didunia ini setidaknya memakan seonggok daging? Berapa banyak hewan yang akan mati setiap harinya? Berapa rasa sakit yang akan hadir disetiap harinya? Bukankah hewan juga memiliki rasa sakit ketika nyawanya dicabut? Apalagi dengan paksaan. Bukankah mereka juga memiliki hak untuk memiliki kehidupan? Bukankan mereka juga bisa merasakan takut? Bukankah kita sama-sama bisa merasakan sesuatu? Kita dan hewan. 
Mungkin saya juga tidak akan benar-benar seutuhnya menjadi seorang vegetarian. Mungkin saya juga tidak akan sepenuhnya meninggalkan daging-dagingan. Terlebih lagi untuk meninggalkan yang namanya susu. Ehehe.. Tapi mungkin saya akan lebih banyak menguraginya sedikit-demi sedikit. Setidaknya saya mencoba mengurangi adanya satu nyawa yang akan hilang. Semoga bisa bertahan lama, toh menjadi vegan sehat kok.. :)

Friday, February 4, 2011

Throw Me A Rope

I heard this song in Brother and Sister movie and i like it. 
so, enjoy the melody :D


I want you between me and the feeling I get 
When I miss you
But everything here is telling me I should be fine
So why is it so above as below
That I'm missing you every time

I got used to you whispering things to me
Into the evening
We follow the sun and his colors left this world
It seems to me that I'm definitely 
Hearing the best that I've heard

So throw me a rope
To hold me in place
Show me a clock
For counting my days down
Cause everything's easier when your beside me
Come back and find me
Cause I feel alone

And whenever you go
It's like holding my breath under water
I have to admit 
That I kinda like it when I do
Oh but I got to be unconditionally 
Unafraid of my days without you

So throw me a rope
To hold me in place
Show me a clock
For counting my days down
Cause everything's easier when your beside me
Come back and find me

Whenever I'm falling
You're always behind me
Come back and find me
Everything's easier when you're beside me
Come back and find me
Cause I feel alone