Followers

Friday, December 30, 2011

book : Antalogi Rasa

by Ika Natassa
Gramedia Pustaka Utama, 2011
339 halaman


 Tiga sahabat. Satu pertanyaan. What if in the person that you love, you find a best friend instead of a lover?

Satu lagi karya Ika Natassa yang membuat saya mencintai tulisannya. Sebenernya saya udah impressed sama karyanya yang berjudul divortiare. Kali ini Ika Natassa kembali membuat saya ter-waw-waw ketika membaca tulisannya. Antologi rasa yang beberapa waktu lalu kelar saya baca ini juga membuat saya waw-waw dengan alur ceritanya. Seperti yang sudah ditulis di belakang bukunya yang berbicara bahwa buku ini menceritakan tiga sahabat yang terjebak dalam perjalanan cinta yang rumit. Harris yang mencintai Keara. Keara yang mencintai Ruly. Ruly yang mencintai Denise. Mungkin akan terkesan biasa ketika cerita cinta segitiga ini dibawakan dengan sudut pandang si penulis. Namun, Ika mampu menguatkan setiap karakter, perasaan, emosi dari setiap tokoh dengan menggunakan sudut pandang pada tiap-tiap tokoh tersebut.

Karakter keara pada novel ini menampilkan sosok perempuan yang semacam perfect bagi laki-laki. Cantik dan pintar. Seperti kebanyakan cewek metropolitan, keara juga hobi menjelajah mall dan belanja habis-habisan. Merasa allergi dengan makanan murah. Meskipun terkesan sangat wanita kota sekali, keara memiliki sisi yang berbeda. Keara juga memiliki hobi fotografi,yang menurut ruly sangat bertolak belakag dengan sifat keara.

Ruly. Pria dalam novel ini menampilkan sosok cowok yang sangat sempurna. Baik hati, ramah, alim, dan sifat-sifat lainnya. Hal itu yang menjadikan si Keara semacam cinta mati ke Ruly. Sayangnya Ruly hanya mencintai sesosok perempuan yang menjadi sahabatnya, Denise, Sayangnya, Danise sudah menikah.

Harris Risjad. Sosok playboy-playboy ala kadarnya. Punya banyak kenalan cewek dan suka flirting-flirting ke banyak cewek. Meskipun suka lirik sana lirik sini, harris ini mendeklarasikan bahwa hatinya ini hanya teruntuk cintanya, si keara. Karakter harris yang paling saya suka. Karena di seolah menjadi badut dalam permainan ini. Tempat dimana si keara lari kalo sedang bosen dengan apapun. Harris mampu membuat lelucon dalam novel ini dengan mengaku-ngaku bahwa dirinya lah pria terganteng.

Kisah cinta yang rumit ini dimulai ketika mereka ditempatkan pada satu daerah untuk menjalankan tugas dari kantor dan ditempatakan pada satu rumah waktu itu. Dan kisah itu menjadi berantakan ketika Keara mengiyakan untuk ikut nonton F1 karena Ruly yang mengajak malah tidak jadi pergi dan hanya pergi berdua saja dengan Harris. Awalnya perjalanan mereka menyenangkan, dengan karakter dan tingkah keara dan harris yang hampir-hampir mirip seharunya perjalanan itu menyenangkan. Namun,ketika dalam satu kondisi mabuk dan pikiran keara yang sedang dipenuhi dengan oleh ruly tanpa sadar keara meminta harris untuk menciumnya dan terjadilah malapetaka itu, ketika Keara menemui dirinya tanpa busana dikamar hotelnya. Crap. Sejak saat itu, keara jadi membenci haris.

Bencinya keara dengan harris malah membuat dia semakin masuk ke dunia ruly, terlebih lagi ketika Keara dan Ruly harus ditempatkan pada proyek yang sama. Satu-satu hal yang dapat dilakukan Keara Untuk membuang jauh-jauh rasa cintanya ke Ruly dengan mencoba bermain-main dengan laki-laki lain, yaitu panji.

Dalam buku ini, ika dengan santai Ika membuat cerita yang rumit menjadi enteng. Ceplas-ceplos dan terkesan seperti yang ada pada realitanya. Melihat dari buku ika yang pernah saya baca sebelumnya, sepertinya gaya tulisan seperti ini memang gayanya Ika sekali. Dan saya suka. Saya jadi merasa tertarik untuk mencari buku-buku Ika yang lain, seperti buku pertama yang berjudul  A Very Yuppy Wedding (masih ada gak ya ni buku di toko buku). oya, katanya ika juga punya buku yang berjudul Underground. Ayoo yg mau belikan saya buku ini buat hadiah taun baru boleh loh.. :D

Sunday, October 16, 2011

Movie : Blue Valentine

Director: Derek Cianfrance
Writer: Derek Cianfrance, Cami Delavigne, Joey Curtis
Cast: Ryan Gosling, Michelle Williams
Genre: Drama
Rating: R

Film ini merupakan film drama yang menceritakan tentang kehidupan sebuah keluarga. Tapi tunggu dulu, meskipun ini film tentang keluarga, saya sarankan jangan mengajak anak anda untuk menontonnya. apalagi kalau anak anda masih cupu dan polos. hahha karena di dalam film ini terdapat adegan yang belum pantas di tonton untuk anak dibawah umur.
Jadi, Film ini menceritakan tentang kehidupan keluargan Dean (Ryan Gosling) dan Cindy (Michelle Williams). Seperti halnya kehidupan keluarga yang gak selalu manis dan tentu ada konflik di dalamnya, keluarga mereka pun demikian. Perlahan kehidupan keluarga mereka mengalami goncangan. rasa yang dulu membuncah di antara mereka pun lama-lama terkikis. Film ini mencoba memainkan emosi penonton dengan permainan flashback-nya. Pada awalnya film ini menampilkan hubungan Dean dan anaknya yang terlihat baik, dekat dan penuh kasih sayang. Dean membantu mencari anjing mereka yang hilang. Meskipun hubungan Dean dan anaknya baik, tidak demikian dengan hubungan Dean dan Cindy. pada awal film ini dimulai pun, tali antara mereka berdua sudah terlihat ruwet. Mereka saling tidak-mengiyakan satu sama lainnya. Film ini kemudian menampilkan sisi flashback, dimana mereka dulu bertemu ketika muda. Dimana Dean yang seorang kuli pindahan bertemu dengan Cindy disalah satu apartemen yang menjadi tujuan orang yang ia bantu dalam pindahan. Dean mencoba mendekati Cindy hingga akhirnya mereka menikah dan menjadi seperti film ini pertama kali diputar. kehidupan rumah tangga yang runyam. 
Film ini, seperti saya bilang, memainkan perasaan penonton dengan membolak-balikkan waktu. Dimana setiap ada pertengkaran yang gak enak selalu dikembalikan ke masa dimana mereka bergandengan mesra dulunya. akting para pemainnya juga mendukung. Tapi hanya satu yang menjadi pertanyaan bagi saya, ketika mereka hendak memperbaiki hubungan mereka dengan memesan sebuah kamar hotel. kenapa mereka memilih luar angkasa? sedikit aneh sih menurut saya. hahhaha

Mencintaimu Pagi, Siang, Malam


Oleh Andrei Aksana
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
2011

Tak banyak yang bisa saya tuliskan mengenai buku ini. Karena memang tidak ada cerita yang bisa di jabarkan. Buku ini merupakan kumpulan puisi. puisi-puisi yang sangat singkat. Puisi-puisi yang mencerminkan tentang cinta. Gak hanya cinta yang baik dan penuh kasih, tapi yang menyakitkan pun ada. Bagi orang-orang romantis yang doyan baca puisi cinta ini boleh loh dibaca. 

note : sebenernya, waktu beli ini saya gak liat tulisan kumpulan puisinya. kebiasaan dari dulu ngeliat sinopsis belakangnya terlebih dahulu. kalo keliatan menarik baru langsung ambil. dan kebetulan komen di belakan buku itu top-top semua kayak fira basuki, djenar, clara ng sama ratih kumala.

Sang Penari : Movie

Director : Ifa Isfansyah
Screenplay : Salman Aristo, Ifa Isfansyah, Shanty Harmayn
Produser : KG Production, Indika, Salto Films, Les Petites Lumieres
Starring : Pia Nasution, Oka Antara, Slamet Rahardjo, Dewi Irawan, Landung Simatupang, Tio Pakusadewo, Happy Salma, Lukman Sardi, Hendro Djarot

Bercerita tentang kehidupan Srintil (Pia Nasution) dan Rasus (Oka Antara) di desa mereka yang kecil bernama Dukuh Paruk. 
Pembukaan awal dalam film ini dimulai dengan anak kecil yang ikut melihat pertunjukan tari ronggeng di kampunya. Kedua anak itu adalah Srintil dan Rasus. Srintil ternyata sangat menyukai dunia menari ini dan begitu terpukau dengan si nyai ronggeng kampung mereka tersebut. Suatu ketika, Ronggeng atau biasa dipanggil dengan Jeng Nganten desa mereka meninggal karena keracunan bongkrek yang dibuat oleh ayah Srintil. Satu kampung mengepung dan menyalahkan ayah Srintil, sampai akhirnya Ayah dan ibunya ikut meninggal karena memakan bongkrek yang ia bikin terse but. Dukuh parut pun menjadi semakin melarat, sampai suatu hari Srintil di yakini mendapatkan roh Ronggeng. Dukuh paruk yang sempat kehilangan Ronggengnya pun kini mulai menari lagi. Sayangnya, Rasus, tidak menyukai ketika Srintil memilih untuk menjadi Ronggeng. Alasan Rasus sederhana. Rasus gak pengen ngeliat Srintil nantinya seperti pohon kelapa, 'dipanjat' sana-sini oleh siapa saja. 
Menjadi seorang Ronggeng ternyata tak hanya semudah yang dipikirkan diawal. Tak hanya sekedar meliuk bersama tabuhan gendang. Srintil juga harus menjalani yang namanya 'buka kelambu'. Buka kelambu dimana Srintil harus melepaskan keperawanannya untuk murni menjadi seorang Ronggeng. Sedangkan Rasus, merasa kini dirinya telah berbeda dunia dengan Srintil, akhirnya memilih pergi ke markas untuk menjadi seorang tentara. Meskipun demikian, cinta Rasus dan Srintil tidak begitu saja hilang. Cinta Srintil yang begitu besar ke Rasus pun membuatnya menyalahi kodratnya sebagai seorang Ronggeng. Ia tak mau menari dan melayani masyarakat lagi. 
Cerita pun terus bergulir hingga masalah negara pada saat itu, atau kita kenal dengan G30S PKI. Dukuh Paruk yang masyarakatnya sangat keterbelakang dan buta aksara pun terkena imbasnya karena dijadikan sasaran partai pemuda waktu itu sebagai alat propaganda. satu kampung pun ikut diringkus tentara dan di penjarakan, begitu pula dengan Srintil. Rasus yang saat itu menjadi tentara menjadi dilema. Apakah dia harus terus mengabdi kepada negara atau pergi untuk Srintil. Dan ketika dia memutuskan untuk menolong Srintil, Srintil telah dibawa oleh pasukan tentara lainnya bersama penduduk lainnya.


Menurut saya, film ini merupakan salah satu film bagus di Indonesia dan bersyukur sekali bisa nonton Premierenya tadi pagi. gratis pula. :p Film ini mengisahkan tentang kehidupan pada tahun 1960an dan dalam produksinya, saya rasa para kru mampu memberikan kesan dimana tahun itu berlangsung. Meskipun saya belum baca novelnya, satu pun, karena tenyata novelnya trilogi. Saya mampu menikmati jalan ceritanya. Dan tadi salah satu orang dalam diskusi juga sempat mengatakan bahwa dia lebih senang dengan hasil film ini ketimbang novelnya. Disamping itu, melalui film ini kita juga bisa melihat bagaimana kehidupan zaman dulu, zaman kita belum dibuat (bagi saya). Dimana ternyata rakyat kita yang dulu tidak tahu apa-apa ikut imbas dari keegoisan zaman itu. Dimana masyarakat kita dikumpulkan dalam satu ruang. dicampur. dibentak. bahkan ada yang dibunuh. Keselurahannya sih saya melihat film ini menyampurkan banyak aspek di dalamnya, budaya, sejarah, cinta, di gabungkan menjadi satu. Sekali lagi saya bilang, film ini merupakan salah satu film baik indonesia. Jadi menontonlah film ini. Dan, ngomong-ngomong oka antara ganteng juga ya dilihat aslinya :p hahahhah

Friday, October 14, 2011

"Kadang kita menemukan 'rumah' di tempat yang tidak kita duga. Menemukan teman, sahabat, saudara. Mungkin juga cinta. Mereka-mereka ang memberikan 'rumah' itu untuk kita apa pun bentuknya.

Tapi yang paling menyenangkan dalam sebuah perjalanan adalah menemukan diri kita sendiri."
(Tife Traveler - Windy Ariestanty)

Thursday, October 13, 2011

Book : The Dog Walker

by Leslie Schnur
Penerjemah : Utti Setiawati
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama

Pekerjaan menjadi seorang Dog Walker atau seseorang yang kerjanya mengajak anjing jalan-jalan setiap harinya memang bukan pekerjaan yang dibilang cukup untuk disebut sebagai sebuah "pekerjaan".  Di buku ini akan menceritakan mengenai Nina yang bekerja sebagai seorang Dog Walker. Pada awalnya Nina merupakan seorang penulis sinopsis, namun temannya yang seorang Dog Walker, Claire, meminta dia untuk mengantikan dirinya selama ia mengejar cita-citanya menjadi seorang aktris. Awalnya Nina berpikir pekerjaan ini sebagai pekerjaan yang 'apa-deh-kerja-seperti-ini", tapi lambat laun ia malah menyukai pekerjaan yang kebanyakan orang bilang sebagai pekerjaan-yang-tidak-bisa-disebut-karir tersebut. Kenapa demikian? Soalnya dengan menjadi seorang Dog-Walker, Nina bisa masuk ke apartemen orang-orang untuk mengambil anjing sang pemilik sekaligus menjelajahi setiap sudut tempat tinggal si pemilik. Rasanya seperti detektif. Disamping itu, Nina akhirnya jatuh hati kepada salah satu kliennya bernama Daniel hanya dengan melihat wajah Daniel yang ganteng di setiap bingkai foto yang selalu dia liat ketika mengambil dan memulangkan Sid, si anjing Daniel. Namun, Nina gak cuma ngeliatin foto-foto Daniel. Nina bahkan mencoba merebahkan diri di kasur berseprai sutra milik Daniel, berendam di bath-tub Daniel, membuka dan melihat isi lemari pakaian daniel dan apa saja yang bisa diamatinya agar mampu menangkap bayangan Daniel dalam imajinasinya dan bahkan ia pun berkerjasama kepada penjaga apartemen Daniel untuk memberi tahu apabila Daniel akan datang ketika dia sedang berlama-lama di dalam kamar aparetemen Daniel. Kegiatan semacam menguntit ini selalu Nina kerjakan sampai pada akhirnya Nina ketangkap oleh Daniel sedang mandi berendam di kamar mandinya. Nina merasa malu dan reputasinya di depan Daniel berantakan. Akan tetapi yang melihatnya berendam ternyata bukanlah Daniel, melainkan saudara kembarnya yang menempati tempat Daniel untuk menyelesaikan pekerjaannya, Billy. Singkat ceritanya, Billy ternyata menyukai Nina dan mencoba mendekati Nina sampai pada akhirnya mereka sempat nge-date beberapa kali dengan kenyataan yg belum diketahui Nina kalau sebenarnya Billy adalah Daniel palsu bukan Daniel yang selalu ia liat tersenyum tampan di foto apartemennya. 

Buku ini merupakan buku terjemahan, pada awalnya hasil-hasil penterjemahannya agak aneh seperti kata-kata 'acara mandi berendam di sore gerah'. Meskipun demikian, lambat laun cerita ini juga dapat saya lahap lembar demi lembarnya. Ceritanya gak selamanya bagus disetiap bagiannya, ada beberapa chapter yang saya lewati atau hanya dibaca cepat aja, soalnya agak kurang seru. Buku ini cukup membuat ngantuk sebenarnya, dan cepat membuat saya tertidur kalo ngebacanya waktu mau tidur. Mungkin karena buku ini buku terjemahan yang sering kali bahasanya terkesan kaku sehingga saya agak kaku juga ngebacanya. Entah kenapa juga saya masih bisa ngebeli buku ini, mungkin karena ada anjingnya kali ya,. hahha... Meskipun demikian, buku ini cukup menarik kok untuk dibaca, apalagi untuk dijadikan pengantar tidur. hihihi... selamat menikmati buku ini.. :)


Wednesday, October 12, 2011

"Setiap jenjang memiliki dunia sendiri, yang selalu dilupakan ketika umur bertambah tinggi. Tak bisa kembali ke kacamata yang sama bukan berarti kita lebih mengerti dari yang semula. Rambut putih tak menjadikan kita manusia yang segala tahu."
Dewi 'Dee' Lestari - Jembatan Zaman; Filosofi Kopi

Tuesday, October 11, 2011

semacam alat pembunuh waktu (2)

Waktu selo yang bener-bener cukup waktu untuk berselo ini bikin saya selo (aku tau struktur penulisan kalimat ini salah, tapi jangan diprotes ya. :p) selain saya nonton-nonton film, saya juga jadi cukup banyak baca novel yang berdampak ke uang jajan saya yang jadi cepet abis. padahal saya jarang beli buku kalo gak bener-bener kepengen atau si beliau-yang-berwenang-atas-turunnya-isi-dompet berhasil saya bujuk untuk membelikan buku-buku. Tapi gak semuanya beli, ada yang saya pinjem, tapi cuma satu sih, buku Filosofi Kopinya Dee yang saya pinjem dari temen saya. Abisnya mau pinjem buku ke pacar saya gak ngerti bacaannya, tentang perang-perang atau sejarah gitu. Oiya, satu lagi saya selalu menghindari pergi ke toko buku kalo lagi gak ada kerjaan apalagi klo sama pacar. karena saya bisa khilaf berlebihan, lebih dari khilaf ngeliat makanan banyak diwaktu buka puasa. dan terlebih lagi karena ini perginya bersama pacar yang mukanya selalu senang seperti memenangkan lotre kalo saya kalah sama nafsu belanja buku saya. dan sebenernya ini gak penting untuk dibahas, saya tau itu. hahhaha... Nah, sama seperti postingan di film tadi, buku-buku ini mau saya review. tapi nanti. tau kan alasannya? karena ini sudah malam. :p
Nah, jadi saya liatin dulu aja cover bukunya, sapa tau ada yang tertarik liat covernya, kan? :p

The Dog Walker
by Leslie Schnur

 Dia
by Nonier


 Dan Hujan pun Berhenti
by Farida Susanty




 Mencintaimu Pagi, Siang, Malam : kumpulan puisi
by Andrei Aksana



 Kucing Bernama Dickens
by Callie Smith Grant



Life Traveler
by Windy Ariestanty


Filosofi Kopi
By Dewi Lestari


Test Pack 
by Ninit Yunita

 Sekian buku-bukunya, tenang nanti bakal saya review, tapi nanti. ini sudah malam.. haha..
oiya, lupa ada dua buku juga yang saya baca. ini.........


Electric Daisy 


note : Komik ini bener-bener seru untuk versi komik cewek. ceritanya gak terlalu cewek-cewek banget. tapi gak tamat-tamat padahal udah edisi 8 dan jenjang waktu keluarnya lama. bikin gregetan.


30 Resep Kue Terlarisnya Sisca Susanto


 Note : entah kenapa saya membeli ini padahal saya bisa liat di internet, tapi akhir-akhir ini saya emang lagi seneng-senengnya bereksperimen di dapur. hmmm... mungkin ini tanda saya akan jadi ibu yang baik bagi anak-anak saya *pasang ikat kepala, pake celemek, genggam serok panci* HAHAHAHA.....

Monday, October 10, 2011

semacam alat pembunuh waktu (1)

Selama liburan dan hampir setengah semester kuliah yang cukup selo, ditambah lagi modem internet yang gak diisi-isi jadinya saya kebanyakan nonton pilm-pilm doang. Dari film yang ada di komputer dan belum terjamah sama sekali sampe yang ngopi dan rental. Dari film boxoffice sampe serial. Mulai dari yang nonton sendiri sambil diganggu kucing yang lompat sana-sini buat ngancurin kenikmatan saya nonton, sampe nonton sama pacar yang kalo nonton film hantu selalu bawa perlengkapan banyak kayak mau perang. *ups, maap! keceplosan :p*

90210


note : Belum kelar nonton baru sampe season 2 episode 7. Ceritanya saya lumayan suka :D
ini salah satu trailer dari season 3, ada banyak trailernya di youtube dan saya bingung mau pake yang mana :D

Transformers 3: Dark of the Moon







Kungfu Panda







HOP



Hidden 







Ladda Land




H2O H



Limitless



Final Destination 5 (3D)






Blue Valentine 





Indisious 







The Resident 



Nah, itu film-filmnya, kebanyakan film horor. soalnya si pacar lagi demen kayak nonton horor. padalah aku tau dia gak berani nonton sendiri jadinya nonton bareng saya dan bawa perlengkapan banyak seperti bantal buat nutupin muka kalo dia takut. hahahahhahahah #tertawasetan. Tadinya film-film ini mau saya review, tapi tapi ternyata ini sudah malam. Takutnya pas nulis ketiduran <-- haha ini alibi *lirik kopi disamping meja*
jadi di posting ini saya belum mau kasi review filmnya, saya Cuma mau nampilin poster sama trailernya dulu.. tapi tenang, bakal saya review, tapi nanti. oke? ihihihi.. jadinya, selamat menikmati trailer dan posternya dulu...  :D


Saturday, October 8, 2011

"Kenyataan akan ada, sesuai dengan jumlah orang yang menceritakannya. Beberapa orang mengatakan kebenaran sementera beberapa orang yang lain mengelaknya. Makanya, kau harus memilih dengan hatimu sendiri."
Souicirou (Motomi Kyousuke - Electric Daisy 8)


note : artinya kenyataan itu tidak akan berdiri dalam satu versi. ketika kita menyatakan sebuah kenyataan yang menurut kita benar, sementara yang lain mengungkapakan kenyataan lain yang mereka anggap benar. entah apa dasarnya, pikiran, logika, rasio, akal, perasaan, hati, buku, kamus, kitab atau apalah yang menjadi alas pijak kenyataan itu, kamu, aku, dia, kita semua punya kenyataan versi kita sendiri. Tapi, selama keyataan itu tidak ditambahin sama pernyataan palsu, maka sebentuk, semacam, sejenis apa kenyataan versi kamu. ia tetap kenyataan. setidaknya menurut kamu. bagaimana kita memilih kenyataan itu sendiri untuk kita yakini. apa kita mengakui kebenaran kenyataan itu dari satu sisi atau dari sisi lainnya, atau membuat kenyataan sendiri dalam versi kita. dan itu tetap tergantung kita, bagaimana kita memilih versi kenyataan kita.



Friday, February 25, 2011

Pillow Talk

Penulis : Christian Simamora
Penerbit : Gagas Media
459 Halaman

“Kami bersahabat sejak kecil. Tepatnya, kalau ada kata lain untuk menggambarkan sesuatu yang melampaui ‘sahabat’, makan kata itulah kami. Berbagi cerita, berbagi rahasia. Bahkan, tanpa disadarai, kami pun membagi cinta. Tapi, apakah kau tahu, rasanya saling mencintai namun bertahan untuk tidak saling memiliki? Pecayalah, ini lebih buruk dari sekedar patah hati. Ini bukan kisah cinta yang ingin kau alami.”

Buku ini bercerita mengenai sepasang sahabat, cewek-cowok, bernama Emi dan Jo. Mereka sudah bersahabat dari kecil dan sudah berasa seperti kakak-adik, di pandangan orang-orang. Tapi pada kenyataan mereka sama-sama memendam perasaan antara satu dengan yang lainnya. Hanya saja mereka sama-sama tidak mau mengungkapkannya karena ada sebuah komitmen diantara mereka untuk tidak pacaran dengan sahabatnya sendiri. Sebenernya keputusan untuk tidak berpacaran dengan sahabat sendiri ini datangnya hanya dari Emi, yang sempat merasakan bobroknya pacaran dengan sahabatnya waktu SMA --yang juga sahabat Jo-- yang berakhir gak baik-baik dan gak bisa kembali kesemulanya (bersahabat lagi). Akhirnya, mau gak mau Jo dengan berat hati untuk menerima keputusan Emi.
Emi ini merupakan seorang entrepreneur. Dia membuka sebuah butik online bersama sahabat kuliahnya  bernama Ajeng. Sedangkan untuk urusan percintaan, Emi cenderung bukan orang yang bisa bertahan dalam satu pasangan. Soalnya Emi bukan orang yang menyukai pacaran monogami. Tapi, dia sempat berkomitmen dengan Dimas, seorang pria 'thirtysomething' untuk bermonogami. Bahkan Emi dan Dimas nyaris saja sampai ke titik akhir mereka, yaitu pernikahan. Sayangnya, diujung-ujung Emi mau diperkenalkan ke Mama Dimas, Dimas mengakui Emi adalah 'teman'nya. Karena ternyata Dimas sudah di jodohkan sama cewek lain oleh mamanya. Jadi gagal deh Dimas sebagai Emi's-husban-to-be.
Sedangkan si Jo merupakan salah satu staf pemasaran disebuah perusahaan besar. Kalau untuk masalah percintaan, Jo ini tipe yang biasa aja deh, yaa pacaran cuma sama satu orang doang. Tapi semua selalu kandas diakhirnya. karena apa? karena hubungan jo dan Emi yang sangat dekat. Salah satunya seperti hubungan Jo dan Trina yang berakhir karena Trina merasa di duakan dengan adanya Emi. Terlebih lagi ketika Trina menanyakan siapa yang bakal di pilih oleh Jo, Trina ataukah Emi, yang ternyata Emilah yang dipilih Jo. Sebenernya sih hubungan-hubungan Emi dan Jo dengan mantan-mantannya ini kebanyakan putus karena mereka tidak suka dengan kedekatan Jo dan Emi. Seperti yang dikata Ajeng dalam buku ini, "kalo pacaran sama Jo berarti lo pacaran juga sama Emi"
Suatu saat Jo mendapatkan hadiah dari kantornya untuk berlibur ke Bali dan di ijinkan untuk mengajak satu orang. Sudah pasti Emi yang diajak. Singkat cerita, akhirnya Emi dan Jo saling mengungkapkan perasaan mereka dan sempat having sex di Bali. Namun, karena Emi masih berkomitmen untuk tidak memiliki hubungan dengan pacarnya sendiri, Emi bilang sama Jo, "what happen in Bali, Stay in Bali." Meskipun berat untuk menerimanya, karena sebenenya Jo menginginkan lebih, Jo menerimanya hanya karena takut kehilangan Emi. Lalu apa yang terjadi selanjutnya setelah mereka sampai di Jakarta? Benerkah apa yang sudah terjadi di bali bisa begitu saja dilupakan dengan sedemikian mudah? terlebih lagi mereka ternyata saling suka? Makanya baca dong bukunya. :D

Buku ini BAGUS dan ringan untuk dibaca menurut saya, karena penulisnya menuangkan ceritanya dalam kata yang gak susah dicerna. Gak terlalu sastra dan bener-bener mengalir seperti percakapan. Alurnya juga bagus, meskipun konfil yang diangkat seprtinya sudah banyak dibuku-buku atau FTV-FTV gitu, tentang gak boleh pacaran dalam persahabatan, tapi dibuku ini ceritanya gak jadi ngebosenin. Jadi, bacalah.. :D

Thursday, February 24, 2011

The Corrs - At Your Side



When the daylight's gone, you're on your own
And you need a friend, just to be around
I will comfort you, I will take your hand
And I'll pull you through, I will understand
And you know that...
I'll be at your side
There's no need to worry
Together, we'll survive
Through the haste  hurry
I'll be at your side, if you feel like you're alone
And you've nowhere to turn
I'll be at your side

If life's standing still, and your soul's confused
And you cannot find what road to choose
If you make mistakes (make mistakes)
You can't let me down (let me down)
I will still believe (still believe)
I will turn around
And you know that

I'll be at your side
There's no need to worry
Together we'll survive
Through the haste  hurry
I'll be at your side
If you feel like you're alone
And you've nowhere to turn
I'll be at your side

I'll be at your side
I'll be at your side
You know that

I'll be at your side
There's no need to worry
Together we'll survive
Through the haste  hurry
I'll be at your side, if you feel like you're alone
You've got somewhere to go
'Coz I'm right there

I'll be at your side
I'll be right there for you
(Together we'll survive)
Through the haste hurry
I'll be at your side, if you feel like you're alone
You've got somewhere to go
'Coz I'm at your side
Yeeeah, I'll be right there for you
I'll be right there for you yeah
I'm right at your side

Saturday, February 19, 2011

FIKSI

Director : Mouly Surya
Produser : Prama Wirasmo, Tia Hasibuan, Sapto Soetarjo
Screenplay : Joko Anwar
Stars : Ladya Cheryl, Donny Alamsya, Kinaryosih
Music : Zeke Khaseli
Duration 110 minutes
Cinesurya Productions

"Semua kejadian selalu ada tujuannya"

Film ini berceritakan tentang seorang gadis berusia 20 tahun bernama Alisha. Alisha ini merupakan anak orang kaya, akan tetapi dia merasakan tekanan. Karena Alisha hanya dibolehkan untuk dirumah saja dan ditemani oleh Bu Tuti, pengasuhnya. Selain itu kalo si Alisha mau pergi-pergi dia harus dianter terus sama Pak Bambang, supirnya. Ditambah lagi Alisha memiliki pengalaman buruk ketika dia masih kecil yang melihat ibunya menembakkan kepala dengan pistol tepat di depan matanya. Karena takut mati bosan, si Alisha menghabiskan waktunya dengan bermain cello. 
Suatu saat datanglah seorang pemuda yang bekerja untuk membersihkan kolam renangnya bernama Bari. Dan waktu ngeliat Bari, Alisha memiliki ketertarikan terhadap pria ini. Alisha pun sampai mencari tempat tinggal Bari, ketika Bari sudah berhenti kerja dari tempatnya. Alisha mendapati Bari tinggal disebuah rumah susun bersama pacarnya. Dan berhubung kamar sebelah tempat Bari tinggal kosong, Alisha memiliki niatan untuk pindah ketempat tersebut dengan menipu si Bapak Bambang yang terus mengawasinya. 
Dan disinilah semua kisah mulai dimulai, berawal dari tinggal sebelah kamar Bari. Dirumah susun ini, ALisha tidak sebagai Alisha, ia mengenalkan dirinya sebagai Mia. Alisha selalu mencari cara untuk bisa ketemu dan berbicara dengan Bari dan akhirnya mereka menjadi tetangga yang sangat baik, awalnya. Alisha juga selalu menguping apa yang terjadi di kamar sebelahnya. Suatu saat, Bari menceritakan mengenai buku yang dia tulis. Bari menceritakan bahwa cerita yang dibikin terinspirasi dari rumah susun yang dia tempati. DImana rumah susun tersebut memiliki ciri khasnya masing-masing di setiap lantainya. Kemudian, Bari juga mengajak jalan-jalan Alisha untuk mengelilingi rumah susun tersebut, sambil menceritakan isi dari buku yang dia tulis. Ada tiga kisah yang diceritakan si Bari, pertama si Bapak yang tidak mau masuk kedalam kamar rumah susunnya karena rumahnya dulu di hancurkan untuk dijadikan rumah susun tersebut. Kedua, Bu Dira yang tinggal bersama kucing-kucingnya dan tidak pernah keluar kamar kecuali hanya untuk membuang sampah. Yang Ketiga, tentang hubungan gay bapak-anak, Dani dan Rudi. Bari memberitau Alisha bahwa buku ini belum selesai karena dia bingung untuk menentukan ending. Dari sini Alisha berusaha membantu Bari untuk menemukan ending untuk ceritanya. Lalu, silahkan nonton sendiri.... XD

OKE, katakanlah saya telat menonton film ini karena baru sempat nonton ini padahal ini film dalam negri sendiri. ihihi.. Sebenernya tadinya saya juga gak berencana merental film ini ketika pergi ke movie box, tapi waktu saya bingung cari-cari mau nonton film apa karena yang mau saya pinjem pada keluar semua, akhirnya saya nyari-nyari di komputer. Dan waktu liat trailer-nya film ini saya tertarik dan baru tahu kalo Indonesia punya film ini. Katakanlah lagi saya gak update soal ini karena baru tahu adanya film ini. Tapi film ini ternyata memang bagus. 
Ketika menonton film ini, kita seperti dibawa penasaran oleh alur yang akan dibentuk sutradaranya. Dimana sosok Alisha yang kecil, mungil dan berwajah cantik ternyata mampu melebur kisah fiksi Bari masuk kedalam Realita. DItambah lagi, penokohan dalam film ini bisa dibilang bagus.Ladya Cheryl mampu memperankan Alisha dengan baik, menjadi sosok yang memasang kesan anggun, cantik, baik namun ternyata dibalik itu bisa menjadi seorang psikopat. Selain itu ada beberapa shot yang saya suka dari film ini, meskipun bisa dibilang film ini banyak mengambil shot dari atas, tapi ada beberapa shot yang menurut saya sangat waw, salah satunya ketika Alisha membaca lembaran naskah Bari. Yaa.. meskipun ada beberapa adegan yang saya rasa terlalu lama untuk dinikmati, seperti misalnya ketika Alisha memainkan Cellonya. Adegan tersebut terlalu lama meskipun pengambilan shotnya berpindah-pindah. Tapi, ovelall dari film ini BAGUS. Ide cerita dan alurnya OKE. Oiya, film ini ternyata juga meraih berbagai piala FFI 2008, Film cerita utuh terbaik, penyutradaraan terbaik, skenario terbaik, tata musik terbaik dan juga mendapatkan penghargaan sebagai sutradara terbaik di JiFFEST 2008. Gak salah film ini banyak menang, karena memang SIP. Yukk ditonton ;)

Friday, February 18, 2011

Writer vs Editor

Penulis : Ria N. Badaria
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
312 Halaman
Penulis Muda Berbajat Terbaik Khatulistiea Literary Award 2008-2009

"Hidup memang tidak selalu berjalan sesuai rencana atau kehendak manusia. Akan selalu ada kejutan di setiap sesinya, tergantung dari mana kita sebagai pelaku hidup ini melihatnya. Maka di sinilah manusia, pelakon hidup yang harus siap menghadapai kehidupan yang penuh misteri , dengan atau tanpa rencana."


Novel ini menceritakan tentang kehidupan Nuna dan Rangga. Nuna yang merupakan seorang pegawai swalayan yang ingin menjadi penulis.  Akan tetapi keinginan Nuna untuk menjadi seorang penulis dapat terwujud setelah novelnya dikatakan layak terbit oleh seorang Editor yang meramalkan novel ini akan menjadi Best Seller kalo dicetak. Sedangkan Rangga merupakan salah seorang Editor di sebuah perusahaan penerbitan ternama yang sebenernya menginginkan untuk menjadi seorang Jurnalis TV. Hanya saja keberuntungan berkata lain, dia justru banyak ditolak ketika ingin melamar diberbagai stasiun TV. Dan akhirnya Rangga menjadi seorang Editor yang cukup cihuy di penerbitan tersebut dan kini menangani novel Nuna.

Hubungan kerja antara Nuna dan Rangga ini awalnya tidak baik. Dimana Nuna dan Rangga harus bekerja sama dengan baik dalam pembuatan novel tersebut. Sayangnya, Nuna selalu susah dihubungi karena Nuna tidak punya HP sehingga Rangga harus menghubungi Nuna melalui temen Nuna. Rangga ngerasa dongkol abis nangani Nuna yang notabenenya seorang penulis awal yang novelnya baru pertama kali akan naik cetak, akhirnya ngerjain Nuna waktu mereka berhasil menemukan waktu yang pas untuk mendiskusikan bukunya. Waktu itu Rangga minta ketemuan di sebuah resto Jepang dan menyuruh Nuna yang membayarnya. Nuna yang waktu itu perkerjaannya cuma seorang pegawai swalayan merasa dikerjain abis-abisan dan diplorotin duitnya sama editornya. Dari situ Nuna ngerasa kalo Rangga ini adalah seorang yang brengsek dan gak tau diri. Begitu juga dengan si Rangga yang menganggap Nuna sebagai orang yang gak propesional dalam bekerja dan semaunya sendiri. 

Suatu ketika ada pergantian kepala divisi editor fiksi tempat Rangga bekerja. Ketua divisinya bernama Arfat. Pada awal menjabat sebagai ketua divisi, Arfat mengebu-gebu sekali untuk bertemu dengan Nuna dan menyuruh si Rangga untuk mempertemukannya dengan Nuna. Usut punya usut, ternyata si Arfat ini adalah kenalan Nuna yang pernah tinggal bersama. bla bla bla bla bla sampailah mereka pada cinta segitiga. Si Arfat yang pulang dari Australia untuk pindah kerja di Indonesia ternyata punya misi untuk mendekati si Arfat dan si Rangga yang terus kerja bareng sama Nuna akhirnya suka sama Nuna. Namun, karena pada awalnya Nuna sudah menyukai Arfat dari waktu mereka tinggal bersama dirumah Tantennya, Nuna akhirnya menikah sama Arfat. Meskipun pada akhir cerita di Novel ini si Nuna justru malah jadi sama Rangga. Mau tau kenapa? Baca aja. Kalo ditulis semua ntar jadinya saya nulis novel buka ngereview buku.. ihihihi..

Menurut saya Novel ini, emmm.... terlalu gampang ditebak alurnya. Waktu saya baca buku ini, dipikiran saya selalu bilang.. "pasti abis ini, gini deh ceritanya." dan waktu saya baca ternyata bener seperti apa yang saya duga. "terus abis ini, pasti jadian deh ini berdua," dan ternyata bener lagi. Sehingga saya bisa ngebaca buku ini cepet karena saya pernasaran sama tebakan saya tentang buku ini. Dan menurut saya, ceritanya umum banget. Kerja bareng dan cinlok. ya, seperti itulah. Tapi untuk mengisi waktu luang, boleh loh buku ini baca. :)

Wednesday, February 16, 2011

Chrysan

Penulis : Hapie Joseph Aloysia
Penerbit : Shira Media
202 Halaman
Novel Dewasa




"Menjadi pelacur itu sudah berat, apalagi menjadi pelacur dengan label lesbian yang melekat. Jadi semakin berat"




Buku ini menceritakan tentang kehidupan seorang wanita bernama Chantal yang dari dia lahir merasakan tidak pernah bisa melarikan diri dari takdir. Dimulai dengan dirinya yang dibuang kesebuah keluarga oleh neneknya sendiri. Sayangnya, nenek yang membuangnya salah memilih tempat untuk membuang si anak yang ternyata mereka membuangnya pada sebuah keluarga yang istrinya bekerja sebagai Germo. Disinilah kehidupan Chantal dimulai. Dimana dia kehilangan keperawanan karena desakan 'ibu'nya sendiri. Dimana sejak umur 8 tahun dia sudah harus 'membantu' ibunya bekerja. Dimana dari sini dia menafkahi hidupnya.

Suatu saat Chantal memilih untuk meninggalkan rumah dan ngekos, disinilah dia bertemu dengan Dev. Awalnya hubungan Chantal dan Dev tidak baik. Tapi lama kelamaan Chantal penasaran sama sikap Dev. Dari sinilah Chan mengetahui bahwa Dev adalah seorang lesbian dan akhirnya mereka menjadi sepasang kekasih. Yang kemudian lambat laun mampu membuat Chan keluar dari dunia prostitusi.


Novel ini, waaawww, sedikit vulgar, eh gak, lumayan ding, cukup vulgarlah. Ya, namanya juga novel dewasa. Novel ini lebih menekankan pada kehidupan Chantal yang sebenernya bukan jalan yang dia inginkan. Dimana menurut Chan sendiri, hidup itu beralaskan perut dan sex, maka jadilah dia begini. Terlebih lagi ketika keperawanannya sendiri hilang akibat ibu angkatnya sendiri. Sebenernya mau saya ulas lebih lagi, tapi takut terlalu vulgar ngebahasnya dan takut anak dibawah tiga tahun ikut baca ini. hahhah jadi lebih baik, yang pengen tahu cerita di novel ini, langsung baca aja.. Sekali lagi, ini NOVEL DEWASA. jadi yang belum merasa dewasa jangan baca ya :D

Saturday, February 5, 2011

EARTHLINGS

Directed by Shaun Monson
Narrated by Joaquin Phoenix
Music by Moby
Distributed by Nation Earth
Release : 2005
Running time : 95 minutes



Nature. Animals. and Humhankind. 
we are all earthlings. Make the connection




Barusan saja saya menonton film ini, tadi siang tepatnya. Film dokumenter yang menceritakan bagaimana hewan 'diperlakukan'. Film ini dibuat sepertinya untuk mengajak orang-orang menjadi vegetarian. Ya, emang kayaknya begitu sih. ehehe.
Pada film ini, seperti saya bilang, menceritakan mengenai bagaimana hewan "diperlakukan" oleh manusia. Bagaimana manusia yang mengklaim dirinya sendiri sebagi spesies tertinggi dibumi yang memiliki martabat yang tinggi, kesempurnaan, kerendahan hati, perasaan dapat memperlakukan satwa-satwa yang sebenernya menjadi makhluk pendamping juga dalam kehidupan kita sebagai manusia. Film ini sendiri lebih memperlihatkan bagaimana kita, manusia, memperlakukan mereka dengan kejam dan bagaimana mereka merasakan sakit dari apa yang telah manusia lakukan kepada mereka. Perlakuakan-perlakuan tersebut dibagi menjadi lima bagian, yaitu hewan sebagai binatang peliharaan, makanan, baju, hiburan dan untuk penelitian.

1. Peliharaan
kamu tau berapa beruntungnya hewan-hewan yang akhirnya jatuh ketanganmu jika kamu merawatnya dengan penuh kasih sayang? Dan kamu tau ada berapa binatang yang berharap untuk segera di adopsi?
Di film ini, bukan memperlihatkan bagaimana perlakuan kita terhadap binatang yang kita perlihara tapi lebih dimana ketika binatang itu belum sampai di tangan kita. Apa kamu tahu kalau kebanyakan hewan-hewan yang kita pelihara ini berasal dari peternakan hewan-hewan yang belum tentu memenuhi standar. Dalam film ini diperlihatkan bagaimana hewan-hewan tersebut dikembangbiakkan dan kemudian ditumpuk dalam kandang-kandang sempit. Memang bisa dibilang banyak orang yang membutuhkan hewan peliharaan untuk menemani hari-harinya, sehingga bisnis ternak hewan peliharaan ini seperti lahan yang bagus. Mungkin di Indonesia, kalau kita lihat di tipi-tipi, gak se-mengenaskan seperti yang saya lihat di film ini *syukurlah*. tapi tahukah kalian kalau terkadang banyak orang yang menjalankan bisnis ini hanya menjadikan hewan betina sebagai mesin penghasil uang yang hanya disuruh kawin, hamil dan melahirkan? 
Disamping itu, pada film ini, diceritakan juga bagaimana hewan-hewan liar yang selanjutnya diambil oleh para penangkap-penangkap anjing (kayak di tipi-tipi itu). Mungkin bagi sebagian anjing atau kucing yang tertangkap akan merasa beruntung jika dari penampungan ada yang mau mengadopsi mereka. tapi jika tidak? penumpukan pada penampungan tersebut justru malah membuat para hewan tersebut dibunuh secara paksa dengan berbagai cara. Ada yang dimasukkan kedalam kotak gas atau disuntik mati, bahkan ada yang mati dengan sendirinya.

2. Makanan
Ada yang perlu ditanyakan tentang ini? Pasti kita udah tahu kan, kalo hampir kali kita makan, setiap suapan nasi yang masuk kedalam mulut kita bercampur dengan lauk-lauk daging yang kita masak atau kita beli diwarung. Di film ini diperlihatkan bagaimana proses hewan-hewan tersebut menjadi seonggok daging yang akhirnya siap untuk kita olah dan di telan dan akhirnya menyatu dalam daging kita. Disini juga diperlihatkan bagaimana cara manusia memperlakukan hewan dengan 'sangat luar biasa'. Bagaimana mereka diternak terus dan terus agar mendapatkan keuntungan bagi si peternak yang kemudian akan dibunuh satu persatu dan di jual kepada para penjual daging. 
Sadisnya, cara mereka dalam melakukan hal ini begitu kejam. Bayangkan saja dari mulai peternakannya saja, hewan-hewan ini ditempatkan pada kotak sempit yang bahkan gak member ruang gerak bagi hewan-hewan tersebut. Gak jarang juga banyak hewan yang pada akhirnya menjadi lumpuh dan luka-luka akibat terinjak-injak di dalam kandang, bahkan ada yang sampai mati. Ditambah lagi ketika, kita, para manusia mulai mengantarkan mereka pada ajal mereka masing-masing dengan cara yang ‘sungguh sangat luar biasa’. Pada film ini diperlihatkan beberapa cara manusia ketika ‘membuat daging hidup menjadi daging siap edar’ ada yang dengan menyembelihnya, ada yang dengan di tembak satu persatu sampai mati, ada yang dibacok entah itu kena atau tidak sehingga harus dibacok berkali-kali sampe mati, ada yang di injek-injek kepalanya sampe mati, ada yang hidup-hidup di cabutin bulunya, ada yang melalui alat (entah alat apa itu, digiling-giling gitu pokoknya), ada yang disetrum, dan lain-lain.
Disamping itu ada juga cerita mengenai nasib susu perah. Tidak seperti disini, Indonesia, dimana saya melihat ada beberapa peternak sapi perah yang menjaga sapi-sapi mereka dengan baik, mereka memandikannya, memberi makanan, memberi nutrisi pada hewan-hewannya. Di film ini, kehidupan sapi perah sangat kasian. Mereka tidak hentinya diperah. Menggunakan alat yang akan terus menyedot susunya untuk kita konsumsi. Yang pada akhirnya tak jarang membuat sapi-sapi itu ambruk karena kelelahan, bahkan mati ketika baru berproduksi 4 tahun padahal mereka bisa berproduksi hampir 20tahun. 
Kembali lagi kemasalah penyembelihan ya, mungkin ada yang bilang tentang "Prosedur Halal". Iya memang, dalam hal ini saya juga tahu. Dalam agama saya, saya juga diajarkan mengenai bagaimana menyembelih hewan agar daging tersebut tetap halal untuk dikonsumsi. Tapi yang jadi masalah bagi saya adalah prosesnya. Saya bukan bermaksud ingin mengkritik agama dengan ketentuannya, tapi bagaimana perasaan kesakitan hewan-hewan tesebut ketuka proses penyembelihan tersebut berlangsung, mungkin itu yang dimaksud dengan ‘gunakan pisau yang tajam agar tidak terlalu lama sakitnya’, supaya hewan yang disembelih pisau tersebut langsung menembus syarafnya hingga tak terlalu lama menahan sakit. Di dalam ajaran agama saya juga dianjurkan untuk menyembelih hewan setiap tahunnya dan saya maklumi itu karena saya tak punya hak untuk menentang ajaran agama saya, karena saya percaya agama saya. :) hanya saja saya gak tegaan :(

3. Pakaian
Wool? Kulit? Sesuatu yang menutupi diri kita kini tak jarang berasal dari makhluk hidup lain. Di film ini perlihatkan gimana sapi india yang banyak digunakan kulitnya untuk pakaian diperlakukan. Mereka, para pengembala sapi ini, semacam membuat sapi-sapi ini kelelahan tanpa makan dan minuman. Keadaan sapi-sapi ini kasian sekali. Gak jarang sapi-sapi tersebut pada akhirnya lumpuh gak bisa berdiri karena kelelahan. Kemudian, setelah mereka mencapai kelelahan yang sangat lelah, buntut mereka akan dipatahkan. Entah untuk apa. 

4. Hiburan
Untuk bagian ini lebih mengarah kepada hewan-hewan sirkus dan yang berada di kebun binatang. Gimana hewan-hewan tersebut dilatih. Mungkin ketika di sudah memasukki lapangan sirkus hewan-hewan tersebut terlihat begitu pintar dan pelatihnya terlihat sangat keren sekali. Tapi tahu kah kalian kalau selama pelatihan tak jarang mereka mendapat perlakuan yang kejam. Di film ini dinyatakan bahwa kalau para hewan-hewan ini cenderung mengikuti apa kata pelatihnya hanya karena mereka terlalu takut untuk dihukum. 

5. Penelitian
Pada film ini diperlihatkan bagaimana para ilmuan-ilmuan menjadikan binatang-binatang tersebut sebagai uji coba akan hasil penelitian mereka. Bagaimana ada seekor monyet yang badannya dipatah-patahkan sebagai simulasi kecelakaan. Ada kucing yang diberi suntikkan obat untuk mengetahui hasil kerja obat tersebut. Dimana pada akhirnya hewan-hewan tersbut mengalami gangguan psikologis dan cacat fisik. 


Buat yang mau nonton trailernya dan merasakan bagaimana perasaan si satwa-satwa tersebut



atau buat kalian yang mau nonton secara keseluruhan dan merasakan betapa sakitnya mereka di siksa.




Well, cukup bercucur air mata saat menonton film ini. Sedih. Gak tega. Apalagi saat melihat pembantaian akan hewan-hewan tersebut. Dan saya berfikir untuk menjadi seorang vegetarian. Memang tidak mudah sepertinya harus meninggalkan kelezatan daging-daging tersebut, tapi jika dibayangkan mengenai nasib para hewan tersebut yaa demikianlah. Berapa banyak darah yang akan ditumpahkan jika setiap hari didunia ini setidaknya memakan seonggok daging? Berapa banyak hewan yang akan mati setiap harinya? Berapa rasa sakit yang akan hadir disetiap harinya? Bukankah hewan juga memiliki rasa sakit ketika nyawanya dicabut? Apalagi dengan paksaan. Bukankah mereka juga memiliki hak untuk memiliki kehidupan? Bukankan mereka juga bisa merasakan takut? Bukankah kita sama-sama bisa merasakan sesuatu? Kita dan hewan. 
Mungkin saya juga tidak akan benar-benar seutuhnya menjadi seorang vegetarian. Mungkin saya juga tidak akan sepenuhnya meninggalkan daging-dagingan. Terlebih lagi untuk meninggalkan yang namanya susu. Ehehe.. Tapi mungkin saya akan lebih banyak menguraginya sedikit-demi sedikit. Setidaknya saya mencoba mengurangi adanya satu nyawa yang akan hilang. Semoga bisa bertahan lama, toh menjadi vegan sehat kok.. :)

Friday, February 4, 2011

Throw Me A Rope

I heard this song in Brother and Sister movie and i like it. 
so, enjoy the melody :D


I want you between me and the feeling I get 
When I miss you
But everything here is telling me I should be fine
So why is it so above as below
That I'm missing you every time

I got used to you whispering things to me
Into the evening
We follow the sun and his colors left this world
It seems to me that I'm definitely 
Hearing the best that I've heard

So throw me a rope
To hold me in place
Show me a clock
For counting my days down
Cause everything's easier when your beside me
Come back and find me
Cause I feel alone

And whenever you go
It's like holding my breath under water
I have to admit 
That I kinda like it when I do
Oh but I got to be unconditionally 
Unafraid of my days without you

So throw me a rope
To hold me in place
Show me a clock
For counting my days down
Cause everything's easier when your beside me
Come back and find me

Whenever I'm falling
You're always behind me
Come back and find me
Everything's easier when you're beside me
Come back and find me
Cause I feel alone