Followers

Saturday, February 19, 2011

FIKSI

Director : Mouly Surya
Produser : Prama Wirasmo, Tia Hasibuan, Sapto Soetarjo
Screenplay : Joko Anwar
Stars : Ladya Cheryl, Donny Alamsya, Kinaryosih
Music : Zeke Khaseli
Duration 110 minutes
Cinesurya Productions

"Semua kejadian selalu ada tujuannya"

Film ini berceritakan tentang seorang gadis berusia 20 tahun bernama Alisha. Alisha ini merupakan anak orang kaya, akan tetapi dia merasakan tekanan. Karena Alisha hanya dibolehkan untuk dirumah saja dan ditemani oleh Bu Tuti, pengasuhnya. Selain itu kalo si Alisha mau pergi-pergi dia harus dianter terus sama Pak Bambang, supirnya. Ditambah lagi Alisha memiliki pengalaman buruk ketika dia masih kecil yang melihat ibunya menembakkan kepala dengan pistol tepat di depan matanya. Karena takut mati bosan, si Alisha menghabiskan waktunya dengan bermain cello. 
Suatu saat datanglah seorang pemuda yang bekerja untuk membersihkan kolam renangnya bernama Bari. Dan waktu ngeliat Bari, Alisha memiliki ketertarikan terhadap pria ini. Alisha pun sampai mencari tempat tinggal Bari, ketika Bari sudah berhenti kerja dari tempatnya. Alisha mendapati Bari tinggal disebuah rumah susun bersama pacarnya. Dan berhubung kamar sebelah tempat Bari tinggal kosong, Alisha memiliki niatan untuk pindah ketempat tersebut dengan menipu si Bapak Bambang yang terus mengawasinya. 
Dan disinilah semua kisah mulai dimulai, berawal dari tinggal sebelah kamar Bari. Dirumah susun ini, ALisha tidak sebagai Alisha, ia mengenalkan dirinya sebagai Mia. Alisha selalu mencari cara untuk bisa ketemu dan berbicara dengan Bari dan akhirnya mereka menjadi tetangga yang sangat baik, awalnya. Alisha juga selalu menguping apa yang terjadi di kamar sebelahnya. Suatu saat, Bari menceritakan mengenai buku yang dia tulis. Bari menceritakan bahwa cerita yang dibikin terinspirasi dari rumah susun yang dia tempati. DImana rumah susun tersebut memiliki ciri khasnya masing-masing di setiap lantainya. Kemudian, Bari juga mengajak jalan-jalan Alisha untuk mengelilingi rumah susun tersebut, sambil menceritakan isi dari buku yang dia tulis. Ada tiga kisah yang diceritakan si Bari, pertama si Bapak yang tidak mau masuk kedalam kamar rumah susunnya karena rumahnya dulu di hancurkan untuk dijadikan rumah susun tersebut. Kedua, Bu Dira yang tinggal bersama kucing-kucingnya dan tidak pernah keluar kamar kecuali hanya untuk membuang sampah. Yang Ketiga, tentang hubungan gay bapak-anak, Dani dan Rudi. Bari memberitau Alisha bahwa buku ini belum selesai karena dia bingung untuk menentukan ending. Dari sini Alisha berusaha membantu Bari untuk menemukan ending untuk ceritanya. Lalu, silahkan nonton sendiri.... XD

OKE, katakanlah saya telat menonton film ini karena baru sempat nonton ini padahal ini film dalam negri sendiri. ihihi.. Sebenernya tadinya saya juga gak berencana merental film ini ketika pergi ke movie box, tapi waktu saya bingung cari-cari mau nonton film apa karena yang mau saya pinjem pada keluar semua, akhirnya saya nyari-nyari di komputer. Dan waktu liat trailer-nya film ini saya tertarik dan baru tahu kalo Indonesia punya film ini. Katakanlah lagi saya gak update soal ini karena baru tahu adanya film ini. Tapi film ini ternyata memang bagus. 
Ketika menonton film ini, kita seperti dibawa penasaran oleh alur yang akan dibentuk sutradaranya. Dimana sosok Alisha yang kecil, mungil dan berwajah cantik ternyata mampu melebur kisah fiksi Bari masuk kedalam Realita. DItambah lagi, penokohan dalam film ini bisa dibilang bagus.Ladya Cheryl mampu memperankan Alisha dengan baik, menjadi sosok yang memasang kesan anggun, cantik, baik namun ternyata dibalik itu bisa menjadi seorang psikopat. Selain itu ada beberapa shot yang saya suka dari film ini, meskipun bisa dibilang film ini banyak mengambil shot dari atas, tapi ada beberapa shot yang menurut saya sangat waw, salah satunya ketika Alisha membaca lembaran naskah Bari. Yaa.. meskipun ada beberapa adegan yang saya rasa terlalu lama untuk dinikmati, seperti misalnya ketika Alisha memainkan Cellonya. Adegan tersebut terlalu lama meskipun pengambilan shotnya berpindah-pindah. Tapi, ovelall dari film ini BAGUS. Ide cerita dan alurnya OKE. Oiya, film ini ternyata juga meraih berbagai piala FFI 2008, Film cerita utuh terbaik, penyutradaraan terbaik, skenario terbaik, tata musik terbaik dan juga mendapatkan penghargaan sebagai sutradara terbaik di JiFFEST 2008. Gak salah film ini banyak menang, karena memang SIP. Yukk ditonton ;)

No comments:

Post a Comment