Followers

Saturday, November 24, 2012

Cartoon #5 : Ponyo onThe Cliff by The Sea


Ponyo on the Cliff by the Sea adalah film animasi buatan ghibli yang terbilang cukup baru dibuat yaitu tahun 2008. Bercerita tentang ponyo yang katanya adalah sejenis ikan emas, yang saya sendiri bingung kenapa dia bisa dikatakan sebagai ikan mas, padahal dia lebih mirip dengan kura-kura atau lebih tepatnya adalah anak bayi yang dibedong. Tapi karena diceritanya menjelaskan kalau dia adalah seekor ikan mas apa boleh buat. :p hahha. Nah, jadi ceritanya si ikan mas bermuka bayi manusia ini yang nama sebenarnya adalah Brunhilde sedang selo dan berencana jalan-jalan dan mencari tahu apa yang ada diluar sana (maksudnya kehidupan selain di dalam lautan). Ketika dia sedang asyik menikmati alam diluar lautan itu, tiba-tiba muncullah sebuah kapal pengerok sampah. Ia pun ikut terkeruk di dalam pengerok sampah tersebut dan terjebak di dalam  sebuah toples. Untungnya Brunhilde bisa keluar dari jaring kapal pengerok tadi meskipun masih terjebak didalam toples.

Di sebuah sisi lain dari laut, terdapat sebuah rumah yang berada di sebuah bukit atau puncak tebing yang memiliki jalan langsung dibelakang rumahnya untuk menuju ke tepi pantai. Seorang anak kecil laki-laki bernama Sousuke membawa kapal-kapalan untuk bermain di tepi pantai tersebut. Ketika Sousuke hendak bermain, ia melihat sebuah benda aneh yang terperangkap di dalam toples dan kemudian mengambilnya. Karena mencoba menarik-narik benda itu tidak bisa, akhirnya Sousuke mencoba memcahkannya dengan batu. Toples itu bisa pecah, tapi tangan Sousuke berdarah. Dan ternyata benda aneh yang ditemukannya adalah seekor ikan emas, yaitu Brunhilde. Brunhilde kemudian tiba-tiba menjilat darah yang keluar dari luka Sousuke dan luka tersebut tiba-tiba langsung sembuh dengan seketika. Dan tiba-tiba lagi, di laut muncul semacam ombak-ombak seram bermata yang seolah mau menenggelamkan Sousuke. Berhubung Lisa, ibu Sousuke, memanggil Sousuke untuk berangkat sekolah. Sousuke kemudian berlari menaiki tebing dna membawa Brunhilde bersamanya. Ia lalu memasukkannya ke dalam ember dan membawanya ke sekolah. Saat dalam perjalanan ke sekolah, Sousuke memberi nama ikan emas temuannya dengan nama Ponyo. Disinilah dimana ikan emas berwajah ini bisa menjadi Ponyo. 


Ketika sampai di sekolah, Sousuke pun menunjukkan ponyo kepada nenek-nenek tua yang tinggal dibelakang sekolahannya dimana ibunya bekerja. Salah satu nenek bernama  Toki yang menganggap Ponyo akan mendatangkan Tsunami dan menyuruh Sousuke untuk mengembalikan Ponyo ke lautan. Karena perkataan Toki tadi, Ponyo tiba-tiba menyemburkan air kea rah Toki. Toki yang berteriak-teriak akhirnya memanggil semua pengurus di panti jompo termasuk Lisa. Karena takut dimarahin, kemudian Sousuke membawa Ponyo untuk bersembunyi di bawah tebing. Ketika bersembunyi, tiba-tiba saja Ponyo bersuara memanggil nama Sousuke dan bilang ‘Ponyo Love Sousuke”, Sousuke pun terkejut dan senang. Namun, tiba-tiba saja lagi, ombak-ombak bermata yang tadinya muncul dibawah tebing dekat rumah Sousuke kembali muncul dan mengguyur Sousuke dan Ponyo. Selesainya deburan ombaknya kelar, Sousuke menyadari bahwa Ponyo hilang kebawa arus. Gak taunya ombak-ombak tersebut adalah garapan Fujimoto yang tidak lain adalah ayah Ponyo demi membawa Ponyo kembali kelautan.  Sousuke pun menangis dan hendak mencari Ponyo hingga ketengah laut. Untung saja Lisa mengetahuinya dan membawa Sousuke ke darat. 


Ponyo yang sudah dilautan lagi, kini di hokum oleh ayahnya dengan ditaruh di gelambung air. Fujimoto mengomeli Ponyo mengenai manusia yang merupakan makhluk jahat. Manusia suka mengotori laut, manusia menyebabkan polusi dan sebagainya, meskipun sebenarnya Fujimoto dulunya adalah manusia juga. Dan Fujimoto pun menjadi lebih marah lagi ketika ponyo mengatkan kalau dirinya menyukai Sousuke dan ingin menjadi manusia. Keinginan ponyo yang kuat untuk menjadi manusia tiba-tiba terwujud pelan-pelan. Dengan kekuatan yang dimiliki oleh Ponyo, perlahan ponyo mampu mengeluarkan kaki dan tangan di tubuhnya. Dan ternyata hal ini dikarena Ponyo menghisap darah Sousuke yang menjadikan ia memiliki kekuatan untuk berubah menjadi manusia. Fujimoto yang tidak mau itu terjadi kemudian menggunakan sihirnya untuk mengembalikan Ponyo ke dalam bentuk semula. Ponyo yang sudah kembali kebentuk semul, kemudian di masukkan ke dalam gelembung yang lebih besar dimana terdapat ribuan saudara-saudaranya yang masih kecil.


Ketika Fujimoto pergi kesebuah ruangan yang terdapat sumur, dimana sumur tersebut jika sudah penuh akan mengakhiri kehidupan manusia dan berubah menjadi era kehidupan laut, saudara-saudara kecil Ponyo mengigitin gelembung yang mengurung Ponyo sampai akhirnya gelembung itu pecah. Ketika gelembung ponyo pecah, kaki dan tangan ponyo pun kembali dan ponyo pun bermaksud untuk kembali ke Sousuke. Karena ulah Ponyo itu, sumur yang bakal menjadi bencana ketika penuh itu, akhirnya meluap dalam sekejap karena keiisi oleh air laut yang masuk kedalam ruang itu. Dan karena isi dari sumur tersebut merupakan ramuan ramuan yang dibuat oleh Fujimoto, Ponyo yang terkena air itu menjadi manusia seutuhnya.  Namun, kejadian itu menghadirkan bencana bagi kehidupan manusia. Badai laut tiba-tiba terjadi. Anehnya ombak yang bergulung-gulung di lautan menyerupai ikan yang berlari-larian. Ketika hampir sampai rumah, Sousuke melihat anak perempuan kecil yang berlari-larian diatas ombak tersebut. Sousuke kemudian memberitahu Lisa. Lisa pun mencari anak tersebut tetapi tidak ketemu.  Kerena tiba-tiba ombak semakin mengerikan. Akhirnya Lisa menyuruh Sousuke untuk masuk ke dalam mobil dan bergegas pulang kerumah. Tiba-tiba, ombak gede hampir menyapu mereka dan muncullah anak kecil yang tiada bukan adalah Ponyo.


Akhirnya, Ponyo tinggal bersama Lisa dan Sousuke. Malam itu, Mereka melihat bahwa lautan begitu tinggi dan tidak ada kabar dari ayah Sousuke yang merupakan seorang pelaut. Lisa pun memutuskan untuk mencarinya dan mengatakan pada Sousuke untuk tinggal dirumah. Namun, hingga pagi tiba, Lisa pun tidak kunjung datang dan air telah naik hingga dihalaman rumah Sousuke. Sousuke ingin mencari Lisa, tapi dia tidak bisa melakukan apa-apa karena ia tidak punya kendaraan apalagi kapal untuk melewati laut kecuali kapal-kapal kecil yang dia punya. Namun, berkat kekuatan Ponyo, kapal tersebut bisa menjadi besar dan mereka berdua mulai menjelajahi lautan dengan kapal tersebut. Disatu sisi, ternyata Lisa dan nenek-nenek di panti jompo telah diselamatkan oleh Granmamare, ibu Ponyo yang merupakan seorang dewi laut. Kemudian Fujimoto menemukan Sousuke dan Ponyo dan kemudian dibawa ke pada Granmamare. Granmamare kemudian memberikan petuah-petuah kepada ponyo dan Sousuke mengenai keinginan Ponyo untuk menjadi manusia. Granmamare mengijinkan Ponyo untuk menjadi manusia dengan satu syarat yaitu Sousuke harus terus mencintai Ponyo.


Film Ghibli yang satu ini superb. Meskipun banyak review yang bilang film ini mirip-mirip dengan kisah Little Mermaid, tapi menurut saya ini gak mirip, meskipun emang mungkin rada mirip (halah!). Satu hal yang saya heran dari Ghibli adalah kenapa mereka bisa banget ngebuat animasi yang sangat medetail. Maksud saya dari semua gerakan yang ada di dalam film ini benar-benar mendetail, halus dan hidup. Mulai dari gerakan air, gerakan rumput yang bergoyang, rambut yang terkena angin, gerakan garuk-garuk, semua terlihat halus. 
 

Dan sedikit berbeda dengan film Ghibli yang pernah saya tonton lainnya. Opening title Ponyo on The Cliff by the Sea ini benar-benar sangat kartun sekali. Hanya seperti coretan anak kecil yang mengambar laut dan ikan-ikanan yang biasanya tidak pernah dipakai di film Ghibli lainnya. Selain itu, diawalnya saja, hampir saja saya berhipotesis bahwa gambar film ini akan jelek, ketika Fujimoto muncul di awal film. Sebentar saya berfikir, “aduh, kayaknya ini gambarnya gak bagus. Kayak gambar film-film kartun jaman dulu, kayak gambar-gambar saint seiya”. Dan awalnya saya mikir kalau film ini adalah film tahun 1990 yang dibuat Ghibli. Untungnya setelah saya melihat daratan (eh?) barulah saya menyadari film ini bukanlah tipe 90an. 


Nah, sama dengan film-film Ghibli yang lainnya, bahwasanya film ini pun pasti punya pesan yang diselipkan dibalik animasinya yang wow. Dan lagi-lagi pesan yang tersirat adalah pesan mengenai lingkungan. Mengenai manusia yang mengotori laut, mengenai manusia yang menyebabkan banyak polusi dan seperti itulah. Dan lagi-lagi Ghibli memberi kita pesan tanpa kita merasa digurui.


Selain itu, karakter yang ada dalam film ini sangat menarik bagi saya. Terutama Lisa. Mengapa Lisa? Karena dia semacam sosok ibu-ibu muda gaul yang doyan bawa mobil asal-asalan. Meskipun demikian dia sangat peduli dengan orang lain. Disamping itu, Sousuke yang masih kecil dan sangat mandiri membuat kita gemas dengan sifatnya. Ponyo yang sangat pecicilan khas anak perempuan kecil yang menthel pun ngebut kita pengan nyubit-nyubit pipinya. Suara yang mengisis para pengisi karakter pun sangat pas sekali. Suara Sousuke ketika ia menangis waktu Ponyo hilang, bener-bener seperti suara anak kecil yang sedang menangis-menangis. Tidak dibuat-buat. Begitu pula dengan suara Ponyo yang cempreng ngebuat suasanan film ini jadi rame. 


 Cuma satu hal yang saya bingungkan yaitu kenapa Sousuke manggil ibunya dengan nama doang. ‘Lisa’ ? Yang awalnya saya kira Lisa adalah kakaknya. Well, pokoknya film ini Woow sambil koprol deh :D

No comments:

Post a Comment