Film ghibli yang satu ini bercerita tentang kehidupan
manusia kecil (atau biasa kita bilang liliputlah ya) yang populasinya sangatlah
tinggal sedikit, bahkan hampir punah. Biasanya manusia kecil ini tinggal
dibawah rumah manusia yang biasa (kayak kita maksudnya). Nah salah satu
keluarga kecil yang masih hidup dibumi ini adalah Arrietty, yang hidup bertiga
dengan ayah dan ibunya. Keluarga kecil ini di juluki sebagai ‘peminjam’. Dimana
mereka ‘meminjam’ sesuatu milik manusia untuk mereka bertahan hidup. Meskipun demikian,
mereka tidak boleh meminjam barang yang dapat membuat manusia menyadari
kalau-kalau barang dirumahnya ada yang hilang.
Diawal ceritanya, diperlihatkan ada seorang anak bernama
Shou yang sedang berkendara dengan seorang wanita tua bernama Bibi Sadako.
Shou adalah anak laki-laki yang terkena
penyakit jantung dan dititipkan oleh ibunya kepada leluhurnya untuk tinggal di
pedesaan demi perawatan sebelum menjalani operasi jantungnya. Ketika itu, Shou
melihat heran ke seekor kucing yang sedang berlagak ingin menyerang sebuah
pohon pendek atau rumput atau semak-semak ya itu, ya semacam itulah. Dan ketika
Shou mendekati rerumputan tersebut, tiba-tiba dia melihat sesosok manusia kecil
sedang berlari-lari seolah menari-nari di daun-daun tanaman itu. Hanya saja
makhuk itu keburu hilang dibalik rumput dan Shou keburu dipanggil masuk oleh
Bibinya.
Manusia kecil itu adalah Arrietty yang sedang mencari
daun-daunan. Setelah melihat tidak ada manusia lagi yang ada disekitarnya, Arrietty
buru-buru lari menuju kerumanya.DImana rumahnya berada di bawah rumah yang
ditempati oleh Shou. Di rumahnya ia
dimarahi oleh ibunya karena ia bermain diluar. Ibunya memperingatkannya agar
berhati-hati agar tidak terlihat oleh manusia karena manusia adalah makhluk
yang jahat. Untungnya Arrietty membawakan ibunya selembar daun salam dan
selembar daun shiho yang membuat ibunya lupa kalau tadi memarahi anaknya. Dan
pada saat itu Arrietty sendiri merupakan perempuan yang sudah beranjak 14 tahun.
Dimana sudah saatnya untuknya belajar mengenai caranya ‘meminjam’.
Malamnya, Arrietty dan ayahnya sudah bersiap untuk melakukan
petualangan ‘peminjaman’pertama bagi Arrietty. Ayahnya menunjukkan jalan menuju
ke dalam rumah manusia, dimana semua keperluan mereka yang dapat mereka ‘pinjam’
ada disana. Ketika telah tiba di rumah manusia, Arrietty merasa sangat
terkesima dengan barang-barang yang ada disana. Semua terlihat besar. Namun,
mereka tidak boleh buang-buang waktu. Ayahnya kemudian menunjukkan dimana gula
yang akan mereka ‘pinjam’ dan bagaimana sampai disana. Setelah berhasil
mengambil satu kotak gula, Arrietty dan ayahnya menuju tempat lain untuk
mencari pesanan ibunya, yaitu tissue. Dalam perjalanannya menjelajahi tissue, Arrietty
menemukan benda yang menurutnya menarik. Benda itu adalah jarum pentul yang
menjadi ‘pinjaman pertama bagi Arrietty. Dan ketika mereka melanjutkan
perjalanan, tiba dimana Arrietty dan ayahnya memasuki rumah yang seukuran
mereka. Arrietty pun bingung. Rumah itu megah dan perabotannya sangat indah. Ayahnya
pun menjelaskan bahwa itu adalah rumah yang dibangun manusia untuk bonekanya. Kemudian
ayahnya memberitahu Arrietty bahwa tissue yang mereka cari ada di seberang dari
rumah boneka tersebut.
Mereka pun menuju meja yang terdapat tissue tersebut. Ketika
mereka sedang mencoba mengeluarkan tissue tersebut, Arrietty tersadar dan
melihat sepasang mata yang sedang melihat dia. Mata itu adalah mata Shou. Arrietty
pun sembunyi di balik tissue dan memberi tahu ayahnya. Ayahnya kemudian
mengajaknya untuk pulang. Sayangnya, ketika Arrietty mengambil tasnya dan
bergegas untuk mengikuti ayahnya, gula yang telah mereka ‘pinjam’ tadi
terjatuh. Dan tiba-tiba saja Shou berbisik dan mengatakan, “jangan takut”, “aku melihatmu. Di taman.itu kamu kan?”, “ibuku
pernah memberitahuku. Ia pernah melihat orang kecil waktu masih muda.” Apa yang dikatakan oleh Shou membuat Arrietty
menjadi marah,kecewa, takut, sedih karena dia terlihat oleh manusia. Padahal
larangan dari kedua orang tuanya adalah ia harus berhati-hati agar tidak
terlihat oleh manusia.
Keesokan harinya, ketika Arrietty sedang duduk-duduk,
tiba-tiba saja ada sepasang kaki manusia yang berjalan mendekati celah-celah
dimana tempat dimana dia tinggal. Manusia itu adalah Shou. Ia kemudian
meletakkan sekotak gula dan secarik surat kecil. Arrietty kemudian memeriksanya
tetapi dia tidak mengambilnya dan membaca apa yang dituliskanoleh Shou. Arrietty
lalu memberitahu orang tuanya. Ibunya yang sangat panikan menjadi sangat
panikan sekali, dia merasa mereka telah terlihat dan kini terancam. Dan mereka
pun harus segera pindah dari sini, dimana semua perabotan rumah telah mereka
buat dari nol. Arrietty pun merasa sangat bersalah. Tak lama kemudia, Arrietty
kembali ke sekotak gula yang kini telah hampir setengah di makan tikus. Arrietty
kemudian membuka tulisan itu. “kau melupakan sesuatu.” Entah apa yang merasuki
pikiran Arrietty, Arrietty pun berniat untuk mengembalikan gula tersebut. Sendirian.
Arrietty kemudian menuju kamar Shou. Dari luar jendela Arrietty
melempar gula tersebut dan meminta Shou untuk tidak mengganggu mereka. Disini
mereka berkenalan. Dan tiba-tiba saja seekor gagak berusaha menangkap Arrietty
dan terperangkap di jaring jendela Shou. Gagak yang melonjak-lonjak ingin
melepaskan diri itu, membuat Arrietty ketakutan dan kesusahan untuk berdiri.
Shou kemudian membantu Arrietty dengan menaruhnya ditanganya. Tiba-tiba saja
pembantu Shou, Haru, datang dan membuat gagak tersebut pergi. Shou
menyembunyikan Arrietty di balik punggungnya, takut kalau haru mengetahuinya. Tidak tahunya, Haru mengetahui dan sempat
melihat Arrietty. Haru pun menanyakan kepada salah seorang tukang antar barang
mengenai nomortelepon pembasmi serangga. Dan sangat antusias untuk menangkap
pada manusia kecil tersebut.
Singkatnya, pertemuan itu membuat Arrietty dan Shou menjadi
cukup dekat meskipun mereka masih cukup canggung. Meskipun demikian Arrietty dan keluarganya tetap harus pindah dari rumah
tersebut karena ayahnya telah memutuskan demikian. Tapi sayangnya, Haru keburu
mengetahui dimana tempat tinggal Orang-orang kecil tersebut dan menangkap ibu Arrietty
yang saat itu sedang membuat minuman. Arrietty yang saat itu sedang berbincang
dengan Shou mendengar suara teriakan ibunya, segera pulang kerumah. Arrietty
tidak menemukan ibunya. Ia kemudian
pergi ke Shou untuk memberitahu bahwa manusia menculiknya dan Shou mengatakan
ingin membantunya.
Intinya, film ini brilian banget. Hemm, Ghibli benar-benar
bikin saya jatuh cinta sama karya-karyanya. The Secret World of Arrietty ini menujukkan
bagaimana Ghibli bisa dikatakan sebagai produksi film kartun luar biasa.
Ceritanya sangat halus, mengalir dan tidak buru-buru. Dan lagi-lagi saya dibuat
kagum dengan ilustarsinya dan film ini sangat artistic sekali menurut saya.
Dimana mereka bisa memperlihatkan para kaum mungil ini dengan perabotan yang
mungil juga. Mereka mencoba mengolah alam mereka serta meminjam untuk dapat
membuat rumah versi mereka. Dan yang lebih mengasyikkan lagi ketika melihat
perjalanan Arrietty dan ayahnya dalam pinjaman perdana Arrietty. Dimana mereka
melawati paku-paku yang dipaku berjejer untuk pijakan mereka jalan atau Arrietty
yang memanjat dengan menggunakan doubletape ditangan dan di kakinya. Meskipun
kali ini bukan di sutradarai oleh Hayao Miyazaki, tetapi dalam film ini Hayao
Miyazaki berperan sebagai penulis nasakahnya. Meskipun demikian, saya rasa
Hayao Miyazaki sangat pintar sekali dalam mengolah ide-ide yang imajinatif dan
sangat luar biasa. Satu kalimat yang pasti tentang film ini : “LO HARUS NONTON
INI FILM!”
No comments:
Post a Comment