Followers

Friday, November 30, 2012

Cartoon #11 : Grave of The Fireflies

Yang terakhir biasanya yang paling luar biasa dibanding yang lain. Begitu pula dengan film Ghibli yang satu ini, yang menurut saya adalah film yang sangat luar biasa dari film Ghibli lainya.  film Ghibli satu-satunya yang bikin saya nangis. Dan ini adalah film Ghibli yang menurut saya luar biasa karena bersettingkan dengan kejadian nyata yang pernah terjadi.  Jadi, film ini berceritakan mengenai perjuangan kakak beradik yang berjuang hidup ketika perang dunia kedua terjadi.

Film ini diawali dengan medium close up seorang anak cowok, bisa dikatakan remaja, dan voice overnya yang mengatakan, “21 September 1945. Malam disaat aku meninggal.” Dia adalah Seita, roh Seita. Lalu Seita melihat kesalah satu tiang di sebuah stasiun ada seorang anak cowok terduduk lemas, kucel dan tidak berdaya. Anak itu adalah dirinya sendiri. Anak itu adalah Seita. Di dalam stasiun itu terdapat banyak gelandangan-gelandangan seperti Seita. Sampai akhirnya Seita pun meninggal di tempat itu. Tak lama setelah Seita meninggal, petugas kebersihan menemukannya sudah tergeletak di lantai Stasiun dan menemukan kaleng permen bersama Seita. Petugas kebersihan itu kemudian melempar kaleng permen itu keluar Stasiun. Kaleng itu terjatuh dan tutupnya terbuka. Ada sesuatu yang terlempar keluar dari kaleng, semacam tulang yang telah hancur. TIba-tiba banyak kunang-kunang bermunculan di sekitar kaleng tersebut. Kunang-kunang itu kemudian memenuhi pekarangan stasiun. Dan tiba-tiba pula muncul sesosok anak perempuan kecil. Anak itu melihat Seita yang sudah meninggal di stasiun. Anak itu ingin mendekati Seita, tetapi tiba-tiba ada tangan yang menahannya. Itu Seita. Seita yang lain. Seita yang masih hidup. Anak kecil itu langsung tersenyum senang. Anak kecil itu adalah Setsuko, Roh setsuke, adik Seita.
Kemudian mereka berdua pergi meninggalkan tempat itu, berjalan menyelusuri masa lalu. Mereka naik sebuah kereta dan melihat dari jendela kereta ketika pesawat-pesawat menjatuhkan bom, melakukan serangan udara. Mereka masuk kedalam masa lalu mereka. Dimana semuanya terjadi.

Keadaan berubah menjadi orang-orang yang berlari ketakutan.Seita, Setsuko dan ibu mereka masih dirumah untuk menyelamtkan berbagai benda mereka. Ibu mereka harus ke tempat perlindungan terlebih dahulu dan menyuruh Seita untuk segera menyusul bersama Setsuko. Sayangnya, belum sempat mereka menyusul serangan udara sudah mulai menjatuhi desanya. Seita dan Setsuko segera lari keluar dari rumah. Api sudah ada dimana-mana membakar disetiap sisi. Seita dan Setsuko pun ikut berlarian dengan orang-orang lainya. Mereka mencari tempat yang aman untuk diberlindungi dari serang bom.
Setelah serangan udara selesai, Seita dan Setsuko keluar dari tempat perlindungannya. Mereka berencana ke tempat pengungsian untuk mencari ibu mereka. Suasana desa sangat kacau. Abu-abu bertebaran. Banyak manusia yang meninggal karena kejadian tersebut. Seita dan Setsuko kemudian menuju ke sekolah dimana tempat itu menjadi tempat pengungsian. Sesampainya di sekolah, seorang perempuan muda memanggil Seita. Ia memberitahukan Seita bahwa ibunya terluka parah dan menyuruh ia untuk menjengguk ibunya sementera ia yang akan menjaga Setsuko. Seita pun segera mencari ibunya. Seita kaget ketika menemukan ibunya tergeletak dengan perban di sekujur tubuhnya. Ibunya terkena luka bakar yang parah. Tak lama kemudian ibunya meninggal. Seita kemudian kembali kepada Setsuko. Ia menahan sedihnya dan berusaha untuk tetap tegar di depan adiknya. Seita pun berbohong kepada adiknya dengan mengatakan ibunya terluka dan di rawat di rumah sakit.
 

Kondisi Seita dan Setsuko yang masih terhitung anak-anak tidak mungkin tinggal sendirian. Mereka kemudian di titipkan kepada bibi mereka untuk tinggal bersama. Esoknya Seita mengunjungin reruntuhan rumahnya yang benar-benar telah hancur. Dia membuka galian yang dibuat sebelum pergi dan mengambil persedian makanan yang disimpan di dalamnya. Ia menemukan kaleng permen kesukaan Setsuko di dalamnya. Seita kemudian kembali ke rumah Bibinya. Awalnya Bibinya tidak tahu kalau ibu mereka telah meninggal, sampai akhirnya Seita memberitahu bibinya. Bibinya pun menyuruh Seita untuk mengirimkan surat kepada Ayahnya. Ayah seita sendiri adalah seorang kapten di angkatan laut Jepang yang sedang bertugas bertempur dalam perang tersebut.
Awal hidup bersama bibinya terasa biasa saja. Seita dan Setsuko bisa makan, tidur, mandi selayaknya dirumah mereka. Tapi tiba-tiba bibi mereka menjadi menjengkelkan. Bibinya merasa Seita sudah cukup besar untuk bekerja. Bibinya kemudian mengurangi jatah makan mereka. Suatu saat bibinya mengatakan agar mereka menjual kimono milik ibu mereka untuk ditukar dengan beras putih. Beras putih itu kemudian dibagi dua dengan Seita dan Setsuko. Meskidemikian, Bibi mereka tetap saja mengomeli mereka tentang selalu meminta tanpa melakukan usaha. Hal itu kemudian membuat Seita menjadi geram dan pergi ke bank untuk mencairkan duit ibunya. Duit milik ibunya itu kemudian dibelikan peralatan masak. Sehingga mereka akan memasak makan malam mereka sendiri dan bibinya tidak akan merasa direpotkan lagi.
Sayangnya bibinya masih menjengkelkan dan suka ngomel-ngomel kepada mereka berdua. Sampai suatu saat mereka sedang berteduh disebuah gua yang sengaja dibangun untuk tempat berlindung, Seita tiba-tiba memutuskan untuk tinggal di tempat tersebut daripada harus pulang dan diomelin terus sama bibinya. Setsuko senang dengan hal tersebut. Dia gembira karena dia juga tidak senang dengan bibinya yang suka mengomel itu. Setelah hujan reda, mereka kembali kerumah bibinya dan berpamitan untuk pindah dari rumah tersebut. Bermodalkan gerobak sewaan mereka, Seita dan Setsuko mengangkut semua benda-benda mereka dari rumah bibinya dan mencari benda apa saja yang bisa mereka pakai dari reruntuhan rumah akibat perang. Mereka kemudian kembali ketempat tinggal baru mereka. Menata semua perabotan mereka. Dan hidup mereka yang benar-benar sendiri tanpa orang dewasa pun dimulai.

Kehidupan mereka lebih ceria dibandingkan dirumah bibinya yang membuat mereka tertekan. Mereka mencari makanan mereka sendiri, memasaknya sendiri, mencuci baju mereka sendiri, dan menangkapi kunang-kunang untuk dijadikan lampu tidur bagi mereka sendiri.  Sampai akhirnya mereka kehabisan duit untuk membeli bahan makanan mereka dan adiknya terkena diare. Seita akhirnya menjadi pencuri hasil panen. Dia mencuri hasil tani warga untuk mengobati adiknya. Sialnya, Seita ketauan oleh pemilik sawah dan dihajar habis-habisan dan juga dibawa ke kantor polisi.

Sementara itu kondisi Setsuko semakin parah. Setsuko menjadi sangat kuruh dan lemah. Kondisi ini menjadikan Seita tidak takut lagi dengan serang udara maupun jenis perang yang datang. Dia justru memanfaatkan perang sebagai momen untuk mendapatkan makanan. Ketika serangan perang datang, ia kemudian memasuki rumah-rumah warga untuk mengambil apa saja yang bisa dia ambil. Suatu ketika, saat Seita baru saja pulang dari mencoba menggadaikan atau menukarkan barang curiannya, Seita melihat Setsuko sudah tergeletak di atas rumput. Seita pun panik dan akhirnya memutuskan untuk membawa Setsuko ke rumah sakit. Dokter mengatakan bahwa Setsuko ternyata mengalami gizi buruk, tetapi tidak memberikan obat atau bantuan apapun untuknya.

Akhirnya Seita pun tidak tega melihat adiknya yang semakin parah. Dia pun berencana menarik semua tabungan ibunya yang ia punya. Ketika Seita sedang menarik duit ibunya, orang-orang di bank sedang membicarakan bahwa jepang menyerah tanpa syarat. Hal ini berarti semua armada perang, termasuk ayahnya kalah. Habis. Meninggal. Seita kemudian menyadari ia benar-benar sudah tidak punya orang tua. Sekarang tinggal adiknya yang ia punya. Ia pun kembali ke tempat tinggalnya dengan barang belanjaan yang banyak. Setibanya di sana, kondisi Setsuko sangat memperhatinkan. Dan hari itu pula, Setsuko meninggal.


Kalian tahu film kartun yang benar-benar bercerita miris? Ini dia filmnya. Grave of The Fireflies ini walaupun film kartun dia bisa ngebuat saya menangis. Film ini ngebuat kita menyadari gimana beratnya kehidupan dua orang anak ini untuk tetap bertahan hidup ditengah arus perang yang tidak berhenti-henti kala itu. Gimana perang bukanlah hanya sekedar kuat-kuatan senjata mana yang mampu melumpuhkan lawannya, tetapi juga bagaimana perang bisa mempengaruhi kehidupan orang-orang di dalamnya. Orang-orang yang tidak bersalah yang ikut terlibat di dalamnya. Dan dari awal cerita pun kita sudah dibuat tahu kalau kedua anak tersebut tidak akan bisa bertahan hidup.

Saya sampai bingung mau menulis apa tentang film ini. Film ini ketika habis membuat saya speechless mau berkomentar apa. Yang jelas saya tersentuh (well, ya saya nangis :p), prihatin, kasian, dan perasaan sedih lainnya. Tapi disamping itu saya akui film ini adalah film animasi yang sangat luar biasa dalam list kartun saya.

Film ini menunjukkan bagaimana hidup ini ternyata memang kejam dan tak semudah bagaimana dibayangkan. Apalagi diumur seperti Seita dan Setsuko yang masih sangat muda. Dimana Seita harus menjadi kakak yang baik, bertanggung jawab untuk adiknya. Satu-satunya keluarga yang dia punya. Dimana Setsuko yang masih sangat kecil dan polos, yang tidak mengerti apa yang harus dilakukan, yang (seharusnya) tidak mengerti apa itu perang, dia tetap harus merasakannya dan ada di dalamnya. Bagaimanan mereka berjuang untuk diri mereka sendiri tanpa ada orang lain demi kelangsungan hidup mereka sendiri.

Well, saya rasa ini bukan film kartun untuk anak-anak. Tidak cocok karena ceritanya terlalu tragis. Dan ilustrasinya dibuat sangat miris, hampir mangambarkan seperti apa yang sesungguhnya. Dan mari kita berdoa semoga tidak akan ada perang-perang yang mengerikan seperti ini terjadi lagi di dunia ini. Amin. 
****

Yay! Selesai juga review film-film Ghibli sebagai tema bulan November. Capek juga ngebabat 3 film untuk direview dalam setengah hari. hihi... Hmm, sebenernya sih masih ada beberapa film ghibli lagi yang belum saya tulis, seperti Castle in the sky, Only Yesterday, Porco Rosso, Ocean Waves, Whisper of the Heart, sama Ghost in the Shell. Tapiiiiii….. saya memang belum nonton semua. Hihihi… lagian kan bulan November sudah habis, itu artinya tema baru buat bulan Desember. Sampai Jumpa di Bulan Desember :D

1 comment:

  1. Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
    Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kumpulbagi.com untuk info selengkapnya.

    Oh ya, di sana anda bisa dengan bebas mendowload music, foto-foto, video dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)

    ReplyDelete